Analisis terhadap Keputusan Pemerintah Jepang dalam membuang Limbah Nuklir Fukushima ke Laut
Abstract
Pembuangan Limbah Nuklir Fukushima ke Laut merupakan bagian dari upaya Pemerintah Jepang untuk merestorasi situs Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Fukushima, pasca kerusakan yang terjadi akibat Gempa sebesar 8.9 SR dan tsunami pada tahun 2011. Melihat tidak sedikit respon negatif yang diterima dari masyarakat domestik dan internasional terhadap keputusan tersebut, penelitian akan menggunakan konsep Pluralist Model yang melihat keterkaitan dan pengaruh Kelompok Kepentingan, Multinational Corporations, Opini Publik, dan Mass movement pada Kebijakan Luar Negeri. Adapun penelitian memiliki tujuan untuk mencari tahu dan membahas alasan-alasan yang dipertimbangkan Pemerintah Jepang dalam menyetujui pembuangan limbah ke laut, dan penelitian disusun secara kualitatif eksplanatif yang artinya penjelasan menyuguhkan kausalitas dalam paragraf-paragraf yang menjawab rumusan masalah. Penelitian menemukan bahwasanya terdapat tiga jenis opsi metode pembuangan limbah nuklir, antara lain: (1) Injeksi Geosfer/Pengendapan ke Tanah, (2) Pembuangan ke Laut, dan (3) Penguapan ke atmosfer. Dari ketiga opsi tersebut, Pemerintah Jepang menyetujui metode Pembuangan ke Laut berdasarkan konsekuensi sosial dan teknis yang dianggap paling menguntungkan dan minim kerugian. Penulis juga menemukan bahwa keputusan itu tidak hanya diputuskan sepihak oleh Pemerintah Jepang tetapi juga berdasarkan saran dan diskusi yang dilakukan dengan International Atomic and Energy Agency, sebagai organisasi internasional yang mengawasi penggunaan dan operasional nuklir yang aman.
Kata-kunci: Fukushima, Jepang, Kebijakan Luar Negeri, Limbah Nuklir, Pluralist Model.