HAMBATAN DALAM UPAYA ELIMINASI PEKERJA ANAK DI TAMBANG ARTISANAL KOBALT REPUBLIK DEMOKRATIK KONGO (2014-2019)
Abstract
Abstrak
Penelitian ini menganalisis hambatan dalam upaya eliminasi pekerja anak di pertambangan artisanal kobalt Republik Demokratik Kongo (RDK) dengan pendekatan kualitatif. Studi ini menerapkan teori dependensi, konsep Multinational Cooperation, dan poverty traps guna mengetahui penyebab dari hambatan. Teori dependensi menjelaskan ketergantungan RDK sebagai konsekuensi pengintegrasian ekonomi ke dalam sistem kapitalisme global. RDK diposisikan sebagai negara periphery—memenuhi kepentingan negara semi-periphery dan core. RDK menjadi tempat ekstraksi kobalt terbesar di dunia dengan komposisi pekerja murah yang berlimpah serta maraknya praktik pekerja anak. Ketergantungan tersebut diperkuat oleh kehadiran perusahaan multinasional, seperti CDM dan Huayou Cobalt. Pada gilirannya, kondisi tersebut mampu melanggengkan kemiskinan ekstrem di RDK. Poverty traps hadir guna menganalisis hubungan antara kemiskinan yang persisten dengan fenomena pekerja anak RDK, tepatnya di wilayah sabuk kobalt (Provinsi Haut-Katanga dan Lualaba).
Kata-kunci: Dependensi, Multinational Cooperation, Pekerja Anak Kobalt, Poverty Traps, Republik Demokratik Kongo