Strategi Greenpeace dalam Menyuarakan Kepentingan Konservasi di Samudra Antartika Tahun 2017-2020
Abstract
Meningkatnya aktivitas industri penangkapan kril di Samudra Antartika selama beberapa dekade belakangan telah membawa ancaman bagi ekosistem samudra tersebut, terutama bagi keberadaan sejumlah spesies seperti pinguin dan paus yang bergantung pada kril sebagai makanan utama. Fenomena ini mendorong hadirnya Greenpeace sebagai aktor non-negara untuk mendesak CCAMLR dan perusahaan-perusahaan penangkap kril dalam mengambil langkah perlindungan yang lebih serius, salah satunya dalam bentuk Marine Protected Areas. Melihat permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi yang diadopsi oleh Greenpeace dalam melakukan advokasi. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan sumber data sekunder yang dianalisis dengan menggunakan konsep ENGO dan Jaringan Advokasi Transnasional. Hasil temuan menyimpulkan bahwa Greenpeace sebagai sebuah ENGO telah menerapkan keempat taktik dalam strategi Jaringan Advokasi Transnasional dalam menjalankan upaya advokasinya.