HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA MAHASISWA SARJANA KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER ANGKATAN 2018 UNIVERSITAS UDAYANA
Abstract
Tidur merupakan kebutuhan fisiologi tubuh untuk dapat berfungsi secara optimal. Apabila kualitas tidur mengalami penurunan maka salah satu risiko yang dapat muncul adalah depresi. Salah satu kelompok yang memiliki risiko mengalami penurunan kualitas tidur adalah mahasiswa kedokteran, dimana hal ini dapat memicu kenaikan tingkat depresi pada kelompok mahasiswa kedokteran. Oleh karena itu penulis ingin mengetahui apakah ada hubungan antara kualitas tidur dengan kenaikan tingkat depresi pada mahasiswa Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter angkatan 2018 Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Setelah persetujuan komite etik institusional, mahasiswa kedokteran tahun terakhir yang bersedia menjadi subjek untuk studi dan telah diberikan persetujuan tertulis (n=80) diberikan kuesioner Indeks Kualitas Tidur (PSQI) untuk mengamati kualitas tidur dan Kuesioner Kesehatan Pasien-9 (PHQ-9) kuesioner untuk melihat tingkat depresi responden melalui google form. Skor PSQI dan PHQ-9 dihitung dan keterkaitannya diukur secara statistik. Analisis data dilakukan dengan uji chi square didapatkan nilai p=0,006 (p<0,05) yang berarti ada hubungan antara kualitas tidur dengan tingkat depresi pada mahasiswa kedokteran tahun terakhir. Diperlukan penelitian lebih lanjut terkait dengan hubungan antar komponen komponen dari kuesioner PSQI dengan tingkat depresi serta penelitian dengan jumlah sampel yang lebih besar agar penelitian ini dapat digeneralisasi lebih luas. Ada hubungan antara kualitas tidur dengan tingkat depresi pada mahasiswa Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana angkatan 2018
Kata kunci : Kualitas Tidur, Mahasiswa Kedokteran, Tingkat Depresi