GAMBARAN KLINIS DAN FITUR DERMOSKOPI KERATOSIS SEBOROIK DI RUMAH SAKIT SANGLAH, DENPASAR.
Abstract
Latar belakang: Keratosis seboroik (KS) merupakan merupakan tumor jinak kulit yang sering dijumpai pada usia lanjut, sekitar 80 % dari populasi lanjut usia menderita tumor ini, walaupun hampir tidak pernah menjadi keganasan, tapi KS ini dapat sebagai manifestasi kelainan sistemik seperti Parkinson, sindroma metabolik dan sebagainya. Secara klinis KS mempunyai banyak varian, demikian juga dengan pemeriksaan dermoskopi memberikan gambaran yang beragam.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mencari korelasi antara varian klinis dengan gambaran dermoskopi pada SK.
Metode: Penelitian ini dilakukan secara retrospektif, dari Januari 2013 sampai Desember 2014 di poliklinik kulit RSUP Sanglah Denpasar dengan melakukan analisis kasus SK secara klinis dan dilakukan pemeriksaan dermoskopi untuk melihat signifikansinya.
Hasil: tercatat 67 kasus KS dengan varian klinis terdiri dari: common seborrheic keratosis (CSK), dermatosis papulosa nigra (DPN), pedunculated seborrheic keratoses (PSK), flat seborrheic keratoses (FSK) dan ada beberapa tipe yang jarang. Tipe CSK, sebanyak 44 orang (70,2 %), dengan gambaran dermoskopi dominan, comedo-like opening, millia-like cyst. Tipe PSK, 14 orang (20,9 %) dengan gambaran dermoskopi, millia-like cyst, fisura & ridges (brain-like appearance), tipe DPN 6 orang (8,9 %), gambaran dermoskopi dominan tampak comedo-like opening, hairpin blood vessel, dan tipe FSK 3 orang (4,5 %) gambaran dermoskopi dominan tampak comedo-like opening, millia-like cyst, dan sharp dermacation. Diantaranya terdapat 6 kasus sangat mirip dengan nevus melanositik yang hampir dilakukan bedah eksisi, namun dengan pemeriksaan dermoskopi sesuai dengan KS, sehingga cukup dilakukan bedah listrik saja. Ditemukan juga beberapa bentuk gambaran dermoskopi yang jarang seperti, Moth-eaten border dan network-like structures
Kesimpulan: Klasifikasi SK berdasarkan dermoskopi memberikan gambaran yang lebih rinci sehingga dengan jelas dapat membedakan dengan tumor-tumor jinak kulit lainnya, sehingga pemeriksaan dermoskopi sangat diperlukan untuk merencanakan tindakan yang bakan dilakukan.
Kata kunci: seboroik keratosis, dermoskopi, lesi kulit jinak lain.