POLA DERMATITIS KONTAK AKIBAT KERJA (DKAK) PADA PEKERJA GARMEN DI DENPASAR
Abstract
Latar Belakang: Perkembangan industri garment di Bali semakin meningkat sebagai salah satu industri penunjang pariwisata. Sebagai konsekuensi jumlah perusahan garmen dan tekstil semakin banyak secara kuantitas dan kualitas. Menurut data di kodya Denpasar, tercatat sekitar 125 perusahan garmen yang besar dengan memperkerjakan sedikitnya 100 orang pekerja. Perusahan garmen yang kecil sebagai industri rumah tangga hampir sebanyak lima rastusan. Dampak dari perkembangan industri garment membutuhkan banyak tenaga kerja dengan merekrut, membuka lapangan pekerjaan baik itu untuk pekerja yang terlatih maupun yang tidak terlatih, kebanyakan merupakan pekerja lepas, tanpa mendapat perhatian dari segi kesehatan. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengumpulkan data tentang pola kelainaan kulit pada(DKAK) pekerja garment di Kodya Denpasar, karena belum memiliki data yang lengkap dan akurat. Metode: Metode yang digunakan pda penelitian ini adalah survelanse, pada 3 perusahan garment yang besar di Denpasar dengan wawancara dan pemeriksaan terhadap pola penyakit kulitnya. Hasil: Dari 288 pekerja yang di ikut sertakan dalam penelitian ini terdiri dari 105 (36,5%) laki-laki dan 183 (63,5 %) perempuan. Dari 288 responden, sebanyak 74 pekerja (25,7 %) yang menderita kelainan kulit yang berhubungan dengan pekerjaannya. Katagori pekerjaan yang paling banyak menderita adalah pada pekerja pencelupan (coloring) sebesar 30 orang. Kesimpulan: Pola penyakit kulit pada pekerja garment sebesar 25,7 % menderita DKAK. Katagori penyakit sering adalah pekerja yang berhubungan kontak dengan bahan warna.
Kata kunci; Dermatitis kontak kontak akibat kerja, pekerja garmen