HUBUNGAN JUMLAH TRANSFUSI DARAH DAN PENGGUNAAN KELASI BESI DENGAN KADAR FERITIN PADA PASIEN TALASEMIA
Abstract
Talasemia merupakan salah satu kelainan keturunan pembentukan darah yang menyebabkan
jumlah kematian cukup signifikan (3,4%.) pada usia di bawah 5 tahun di dunia. Hingga kini
manajemen utama anemia pada pasien talasemia adalah transfusi darah. Pemberian transfusi
yang sering akan meningkatkan kadar besi dalam tubuh sehingga membutuhkan obat kelasi besi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jumlah transfusi darah yang
diberikan dan penggunaan kelasi besi terhadap kadar feritin. Penelitian ini menggunakan
rancangan studi potong lintang. Jumlah sampel penelitian adalah 25 sampel yang merupakan
pasien talasemia di RSUP Sanglah dari Januari 2014 hingga Juni 2015. Pemilihan sampel
dilakukan dengan teknik total sampling. Penelitian ini dilaksanakan dengan mengambil data
sekunder dari rekam medis pasien talasemia. Pada hasil analisis, terlihat secara umum
peningkatan jumlah transfusi akan meningkatkan rerata kadar feritin . Dari penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara jumlah transfusi darah yang
diberikan dengan kadar feritin pasien talasemia (p=0.003). Pada analisis hubungan antara kadar
feritin dan ada atau tidaknya pemberian kelasi besi mendapatkan hasil yang tidak signifikan
secara statistik (p>0.664). Penelitian ini diharapkan dapat dipakai untuk pembelajaran dan dapat
dijadikan dasar untuk dilakukan penelitian lain yang serupa di masa depan.
Kata kunci: talasemia, transfusi darah, obat kelasi besi dan kadar feritin.