Karakteristik Pasien Dengan Gigitan Ular Di RSUP Sanglah Bali Periode 2019-2020
Abstract
ABSTRAK
Latar Belakang : Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki risiko gigitan ular yang cukup tinggi. Bisa ular yang mengandung berbagai macam enzim polipeptida serta protein yang bersifat hematotoksik dapat menyebabkan berbagai gejala mulai dari bengkak, kelumpuhan hingga kematian. Pemberian Anti Bisa Ular (ABU) memegang peranan penting dalam menurunkan angka mortalitas dari gigittan ular. Penting untuk mengetahui karakteristik dari kasus gigitan ular agar penanganan sesuai dapat segera diberikan.
Tujuan : Studi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pasien yang menjadi korban gigitan ular di RSUP Sanglah.
Metode Studi ini merupakan studi deskriptif dengan pendekatan cross-sectional dimana data hanya diambil pada satu waktu tertentu. Sampel yang dimasukkan dalam studi ini berupa pasien gigitan ular yang terdaftar di RSUP Sanglah selama periode penelitian. Pasien dengan data rekam medis yang tidak lengkap diekslusi dari studi ini.
Hasil : Didaapatkan sebanyak total 50 pasien yang memenuhi kriteria inklusi penelitian.Usia beragam dari 5 tahun hingga 77 tahun dengan rerata 38.06 + 17.0 tahun. Sebagian besar pasien merupakan mahasiswa (32%) disusul oleh petani (26%) dan IRT (14%). Jenis kelamin yang mendominasi adalah lelaki dengan persentase 64%. Seluruh pasien mendapatkan tatalaksana berupa anti bisa ular, dan tidak ada yang memiliki komorbiditas. Sebanyak 74% kasus mendapatkan lokasi gigitan pada kaki.
Kesimpulan : Dapat disimpulkan bahwa karakteristik pasien gigitan ular di RSUP Sanglah merupakan pasien dewasa, laki-laki, berprofesi sebagai mahasiswa, dan digigit pada bagian kaki. Seluruh pasien mendapatkan terapi ABU.
Kata Kunci : Venom, Gigitan , Ular