AKTIVITAS DAYA HAMBAT EKSTRAK ETIL ASETAT KULIT PETAI (PARKIA SPECIOSA HASSK) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI KLEBSIELLA PNEUMONIAE
Abstract
Peningkatan resistensi bakteri terhadap antibiotik golongan tertentu menyebabkan terbatasnya pilihan terapi yang tersedia. Salah satu bakteri yang menunjukan peningkatan resistensi terhadap antibiotik adalah Klebsiella pneumoniae. Kulit Petai (Parkia speciosa Hassk) dilaporkan memiliki kandungan senyawa antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas daya hambat ekstrak etil asetat kulit petai terhadap Klebsiella pneumoniae. Kulit petai yang telah terkumpul dikeringkan, kemudian diblender sehingga terbentuk serbuk halus. Serbuk halus di maserasi selama 2 hari menggunakan etil asetat, kemudian dievaporasi hingga terbentuk ekstrak kering. Ekstrak diencerkan dengan konsentrasi 100 mg/ml (P1), 250 mg/ml (P2), 500 mg/ml (P3), dan 1000 mg/ml (P4), selanjutnya diteteskan pada paper disc. Paper disc, kontrol positif berupa gentamicin (K2), kontrol negatif (K1) berupa etil asetat, diletakan diatas 7 cawan petri yang telah dinokulasikan Klebsiella pneumoniae dengan media agar Mueller Hinton. Sampel diinkubasi selama 18-24 jam dengan suhu 370 C. Ekstrak etil asetat kulit petai mampu menghambat pertumbuhan Klebsiella pneumonia dengan rerata zona hambat K1 = 0 mm, K2 = 20,47 mm, P1 = 6,14 mm, P2 = 9,71 mm, P3 = 12,28 mm, dan P4 = 18,00 mm. Rerata zona hambat ada yang berbeda secara signifikan (P < 0,05) pada uji Kruskal Wallis, pada uji Mann-whitney didapatkan hasil yang signifikan antara kelompok kontrol negatif dengan kelompok perlakuan pada keempat konsentrasi. Ekstrak etil asetat kulit petai konsentrasi 100 mg/ml, 250 mg/ml, 500 mg/ml, dan 1000 mg/ml mampu menghambat pertumbuhan Klebsiella pneumoniae dibandingkan kontrol negatif.
Kata kunci : Klebsiella pneumoniae, Kulit Petai, Aktivitas Daya Hambat