HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) TERHADAP KEJADIAN DBD DI DESA PEMECUTAN KLOD, KECAMATAN DENPASAR BARAT
Abstract
Faktor risiko yang berpengaruh terhadap penyebaran DBD adalah perilaku masyarakat dalam melakukan pencegahan DBD. Keberhasilan program pencegahan DBD bergantung pada tingkat pengetahuan masyarakat terhadap DBD, dan pemahaman terhadap pentingnya menerapkan upaya pencegahan DBD dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan masing – masing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan perilaku pencegahan DBD terhadap kejadian DBD di Desa Pemecutan Kelod, Kecamatan Denpasar Barat. Penelitian ini berjenis analitik, dengan metode pendekatan cross-sectional. Sampel dipilih dengan cara consecutive sampling yang berjumlah 75 responden. Hasil analisis hubungan tingkat pengetahuan dengan kejadian DBD diperoleh nilai signifikansi 0,005 kurang dari ? = 5% (0,005< 0,05) yang menunjukkan tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kejadian DBD di Banjar Monang-Maning Desa Pemecutan Klod. Pada 75 responden, terdapat 3 responden memiliki perilaku pencegahan yang kurang (4%), 12 responden memiliki perilaku pencegahan yang cukup (16%), dan 60 responden (60%) memiliki perilaku pencegahan yang baik. Pada 3 responden yang memiliki perilaku pencegahan yang kurang (4%), tidak terdapat kejadian DBD pada seluruh responden (0%). Pada 12 responden dengan pengetahuan cukup, terdapat kejadian DBD pada 3 responden (25,0%). Pada 60 responden (60%) yang memiliki perilaku pencegahan yang baik, terdapat kejadian DBD pada 9 responden (75%). Setelah dilakukan uji Fisher’s Exact diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,644 lebih dari ? = 5% (0,644 > 0,05). Hal ini menunjukkan terdapat hubungan antara perilaku pencegahan dan kejadian DBD.
Kata Kunci : Demam Berdarah Dengue, Pengetahuan, Perilaku, Pencegahan