EFEK SINERGIS KOMBINASI CHLORHEXIDINE DAN ALKOHOL TERHADAP DAYA HAMBAT PERTUMBUHAN STAPHYLOCOCCUS AUREUS
Abstract
Antiseptik merupakan suatu zat kimia yang memiliki kerja untuk menghancurkan mikroorganisme ataupun menghambat kerjanya, sehingga dapat mencegah terjadinya suatu infeksi. Salah satu contoh antiseptik adalah chlorhexidine dan alkohol. Chlorhexidine dengan alkohol memiliki mekanisme yang mirip, yaitu bekerja mengganggu struktur membran bakteri, sehingga mengakibatkan lisis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan aktifitas antiseptik chlorhexidine-alkohol dengan alkohol dan chlorhexidine pada bakteri Gram positif dan negatif, serta apakah terjadi aktivitas yang sinergis antara kedua antiseptic tersebut. Penelitian menggunakan metode eksperimental, post-test only design, melalui uji disk-diffusion Kirby-Bauer, menggunakan zona hambat pertumbuhan bakteri pada media Mueller-Hinton. Zona hambat rerata chlorhexidine-alkohol (19,56 ± 0,88SB) dengan alkohol (0) dan chlorhexidine (18 ± 0,71SB) pada bakteri Staphylococcus aureus lebih besar secara signifikan, p=0,002 untuk chlorhexidine; sedangkan pada bakteri Escherichia coli, zona hambat rerata chlorhexidine-alkohol 16,22 ± 0,83SB, chlorehexidine 17,22 ± 2,05SB, alkohol 13,22 ± 4,08SB. Perbedaan diameter hanya signifikan untuk alkohol (p=0,019), tapi tidak untuk chlorhexidine (p=0,387). Dapat disimpulkan bahwa terdapat aktivitas antiseptik sinergis pada kombinasi chlorhexidine-alkohol untuk bakteri Staphylococcus aureus, tetapi tidak pada bakteri Escherichia coli.
Kata Kunci: Chlorhexidine, alkohol, antiseptik, Staphylococcus aureus