PREVALENSI DAN POLA SENSITIVITAS Escherichia coli PENGHASIL Extended Spectrum B-Lactamase (ESBL) TERISOLASI DARI SPUTUM PASIEN TERHADAP ANTIBIOTIKA DI RSUP SANGLAH TAHUN 2019-2020
Abstract
Latar belakang: Resistensi antibiotik merupakan masalah yang penting dalam dunia kesehatan. Resistensi antibiotik ini dapat disebabkan oleh banyak mekanisme, salah satunya karena terhambatnya kinerja antibiotik karena enzim yang diproduksi oleh bakteri tertentu seperti Extended Spectrum B-Lactamase (ESBL). Escherichia coli sebagai penghasil ESBL memiliki prevalensi yang tinggi dalam menyebabkan infeksi. Peneliti tertarik untuk memperluas pengetahuan terkait prevalensi E. coli penghasil yang terisolasi dari spesimen sputum dan pola sensitivitasnya pada pasien di RSUP Sanglah yang dapat digunakan sebagai sumber referensi ataupun pertimbangan pemberian antibiotika pada pasien di RSUP Sanglah. Tujuan: Untuk mengetahui prevalensi dan juga pola sensitivitas E.coli penghasil ESBL terhadap Antibiotika di RSUP Sanglah. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif cross sectional. Sampel yang diambil merupakan sampel yang masuk dalam kriteria inklusi dengan metode pengambilan sampel yaitu total sampling. Pengamatan pada penelitian ini didasarkan dari data register spesimen sputum di Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUP Sanglah pada tahun 2019-2020 yang identifikasi bakteri dan tes kepekaan terhadap antibiotic dilakukan menggunakan Uji VITEX-2 Compact (bioMérieux). Hasil: Sebanyak 36 isolat E.coli teridentifikasi dari spesimen sputum pada periode 2019-2020, ditemukan bahwa prevalensi E.coli penghasil ESBL sebesar 64% (23/36). Pada penelitian ini, semua isolat E.coli pengahasil ESBL masih sensitif terhadap meropenem dan tigecycline, serta resisten terhadap ampicillin, cefazolin, cefuroxime, ceftriaxone,cefoperasone dan cefepime.Kesimpulan : Prevalensi E.coli penghasil ESBL di RSUP Sanglah masih cukup tinggi yaitu sebesar 64%, dimana isolat tersebut masih sensitif terhadap meropenem dan tigecycline.
Kata kunci : : Escherichia coli, ESBL, antibiotika