HUBUNGAN IBU HAMIL DENGAN PREEKLAMSIA BERAT (PEB) TERHADAP ANGKA KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)
Abstrak
Hipertensi dalam kehamilan merupakan masalah medis yang masih sering terjadi selama kehamilan dan dapat menimbulkan komplikasi pada kehamilan. Preeklamsia dalam kehamilan dapat mengakibatkan dampak yang bervariasi. Menurut Preeclamsia Foundation dalam American Pregnancy Association (2018) dikatakan bahwa preeklamsia akan menyebabkan darah menjadi tidak cukup menuju plasenta sehingga menimbulkan asupan nutrisi dan oksigen ke janin menjadi berkurang dan berpengaruh terhadap berat badan janin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Ibu Hamil dengan Preeklamsia Berat (PEB) terhadap angka kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Jenis penelitian menggunakan metode penelitian analitik dengan pendekatan retrospektif. Analisa bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan terhadap objek penelitian dengan menggunakan uji Spearman Correlation. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Permata Bunda (RSPB) Purwodadi dengan menggunakan data sekunder rekam medis sebagai data penelitian. Subjek penelitian adalah ibu hamil yang melahirkan dengan sampel 33 responden menggunakan sistem total sampling. Dari hasil penelitian didapatkan Ibu hamil dengan PEB yang melahirkan bayi dengan BBLR sebanyak 14 (82,4%) dan ibu hamil PEB yang melahirkan bayi tidak BBLR sebanyak 3 (17,6%). Sedangkan ibu hamil tidak PEB yang melahirkan BBLR sebanyak 2 (12,5%) dan ibu hamil tidak PEB yang melahirkan tidak BBLR sebanyak 14 (87,5%). Hasil uji Spearman dengan nilai signifikan sebesar 0,000 (p<0,05), koefisiensi korelasi sebesar 0,699 yang menunjukkan korelasi yang kuat dan bernilai positip. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara ibu hamil dengan PEB terhadap angka kejadian BBLR.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Badriyah, L., dan Tjahyani E. 2013. Hubungan Preeklampsia Berat dengan Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah.
Dinkes Jateng. 2018. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
Indrasari, N. 2012. Faktor Resiko pada Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Jurnal Keperawatan. Vol. 2 No.2
Keman, Kusnarman., Patomekanisme Preeklampsia Terkini. Malang: Universitas Brawijaya Press; 2014
Kementrian Kesehatan RI. 2016. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Jakarta. Kemenkes RI
Lestariningsih, S. 2013. Hubungan Preeklamsia Kehamilan dengan Kejadian BBLR di RSUD Jendral Ahmad Yani Kota Metro. Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai. Vol. 6 No. 2
Malissa, B. Towidjoyo, VD. 2014. Hubungan antara Preeklamsia dengan Kejadian BBLR di RSUD Undata Palu. Medika Tadulako. Jurnal Ilmiah Kedokteran. Vol. 1 No. 3
Manuaba, I. A. C., Manuaba, I. B. G. F., Manuaba, I. B. G. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC; 2012
POGI. 2016. Diagnosa dan Tatalaksana Preeklamsia. Perhimpunan Obstetri Ginekologi Indonesia. Jakarta
Proverawati, A & Ismawati, C. 2010. BBLR (Berat Badan Lagir Rendah) Plus Asuhan pada BBLR dan Materi Pijat Bayi. Nuha Media. Yogyakarta
Rochyati. Skrining Antenatal pada Ibu Hamil. Surabaya: FK UNAIR; 2011.
Saifuddin, AB. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta
Saraswati, N & Mardiana. 2016. Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Preeklamsia pada Ibu Hamil. Unnes Journal of Public Health. Vol. 5. No. 2
Setyarini, DI & Suprapti. 2016. Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal. Pusdik SDM Kesehatan. Kementrian Kesehatan RI. Jakarta
Supiati. 2016. Karakteristik Ibu Kaitannya dengan Kejadian BBLR. Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional. Vol 1. No. 1
Wiknjosastro, H. 2008. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta