EFEKTIFITAS PEMBIDAIAN BACK SLAB CAST DAN SPALK TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH
Abstract
Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual maupun potensial. Nyeri yang disebabkan oleh trauma khususnya fraktur ekstremitas bawah masih menjadi masalah besar dengan angka kejadian sebanyak 58,9%. Saat ini ditangani dengan pembidaian spalk dan analgetika yang dirasakan masih belum optimal sehingga diperlukan alternatif pembidaian lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pembidaian back slab cast dan spalk terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien fraktur ekstremitas bawah di Triage IGD RSUP Sanglah. Metode penelitian yang digunakan adalah pre eksperimen dengan pendekatan pre dan post test group design. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Februari 2015 dengan sampel sebanyak 20 orang yaitu 10 orang dengan pembidaian back slab cast dan 10 orang dengan pembidaian spalk. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui pengukuran skala nyeri. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan intensitas nyeri antara pembidaian back slab cast dan spalk dengan p- value 0,022 dengan tingkat kepercayaan 95% (?=0,05). Hal ini menunjukkan bahwa pembidaian back slab cast lebih efektif menurunkan intensitas nyeri dibandingkan dengan pembidaian spalk. Dengan demikian, back slab cast dapat dijadikan pilihan utama dalam penatalaksanaan nyeri pada pasien fraktur ekstremitas bawah.
Kata kunci: nyeri, fraktur ekstremitas bawah, back slab cast dan spalk.
ABSTRACT
Pain is a sensory and emotional experience unpleasant consequences of damage to actual or potential tissue. Pain is caused by trauma, especially fractures of the lower limb is still a big issue, the incidence is 58.9%. Currently treated with simple splinting and analgesics but simple splinting is not optimal so alternative other splinting necessary. This study aims to determine the effectiveness of back slab cast and simple splinting to decrease pain intensity in patients with lower limb fractures in emergency department of Sanglah Hospital. This study used is pre experiment with pre and post test two group design. The research was conducted from January to February 2015 with 20 samples, that are 10 people with a back slab cast and 10 people with simple splinting. Data collection techniques in this study by measuring the pain scale. The results showed that significant differences in pain intensity between back slab cast and simple splinting with p-value 0.022 of 95% confidence level (? = 0.05). This indicates that back slab cast more effectively reduce pain intensity compared with simple splinting. The back slab cast can be used as the main option in the management of pain in patients with lower limb fractures.
Keywords: pain, lower limb fractures, back slab cast and splinting
Downloads
References
Brunner & Suddarth, (2014). Hand Book Keperawatan Medikal-Bedah. Edisi 12, Alih bahasa Andry Hartono, dkk. Jakarta : EGC
Chairuddin N.(2010). Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Jakarta : Salemba Medika
Feldman, D.S. at al. (2006). Accuracy of correction of tibia vara: acute versus gradual correction. Jurnal of Pediatric orthopaedics. The New York University School Of Medicine.
Fitch, M. D. (2008). Basic Splinting technique. (Online) The New England Journal.pdf, 2008. Diunduh tanggal 17 November 2014
Gilbert, R. (2011). Type splint. www.livestrong.com/article/239751/ type splint. Diunduh tanggal 19 November 2014
Guyton, A.C. & Hall, J.E. (2002). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9, Alih bahasa Irawati S. dkk. Jakarta: EGC.
Iran J. N. (2012), A comparison between the effects of simple and traction splints on pain intensity in patients with femur fractures. Http://www.ncbi.nlm. gov/pmc/artiles/PMC3730458/. Diakses tanggal 16 Pebruari 2015 pk.23.00.
John E. (2008). Step by Step Fracture Treatment. Jay Pee Brother Medical Publisher Ltd.
Julia K. (2011). Keperawatan ortopedik dan Trauma. Edisi 2, Jakarta : EGC
Kenneth, J. Zuckerman, Joseph D. (2006). Handbook of Fractures. 3rd Edition Lippincott Williams & Wilkins.
Miller S. (2006). Core Knowledge in Orthopaedics. Spot Medicine Mosby inc.
Miranda K. (2010). Back slab cast. http://www.thefootandankleclinic.com/glo Diunduh tanggal 15 November 2014
National Trauma Data Bank,(2013). Angka kecelakaan lalu lintas. www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/122547-S%205451...pdf diunduh tanggal 16 November 2014
Notoatmodjo S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi Cetakan Pertama. Jakarta: Rineka Cipta
Nursalam, (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi kedua. Jakarta: Salemba Medika.
Potter & Perry, (2005). Fundamental of Nursing, Edisi 4, EGC : Jakarta.
Ronald M. & Max E. (2008). Practical Fracture Treatment. Fifth Edition, UK
Saleh, I. (2006). Pembidaian/splinting. Jakarta, PT BSN Medical Indonesia
Setiadi. (2013). Konsep dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan. Edisi 2, Yogyakarta : Graha Ilmu.
Smeltzer, S.C. & Brenda G.B. (2005). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah, Brunner & Suddarth, Alih bahasa Andry Hartono, dkk. Edisi 8. Jakarta: EGC.
Sukawana, (2008). Pengantar Statistik Untuk Perawat. Denpasar, Jurusan Keperawatan Poltekkes Denpasar.