HUBUNGAN AKTIVITAS MENYELAM DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PENYELAM DI DESA LES, KECAMATAN TEJAKULA, KABUPATEN BULELENG

  • I Made Parayoga Dwipayana
  • A.A. Istri Putra Kusumawati
  • Ni Ketut Guru Prapti

Abstract

Menyelam adalah salah satu aktivitas bawah air yang telah dinikmati sebagai salah satu cabang olahraga. Apabila penyelam turun makin dalam ke dasar laut, paru akan terpajan oleh peningkatan tekanan  oksigen. Untuk mencegah kerusakan lebih lanjut terhadap paru, diperlukan adanya pencegahan berupa skrining kapasitas vital paru menggunakan spirometri. Penelitian ini bertujuan menganalisa apakah ada hubungan aktivitas menyelam berupa kedalaman dengan kapasitas vital paru pada penyelam. Desain penelitian ini adalah non-experimental design berupa penelitian korelasional. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan pendekatan cross-sectional, dimana observasi data variabel bebas dan terikat dilakukan satu kali pada suatu saat. Dengan teknik purposive sampling peneliti mendapatkan sampel sebanyak 35 orang. Setelah dilakukan pengukuran dan penghitungan FEV1 dan pemberian angket didapatkan hasil obstruksi sedang sebanyak 15 orang (42,86%), yang mengalami obstruksi ringan sebanyak 11 orang (31,43%), dengan persentase FEV1 normal sebanyak 9 orang (25,71%) dan tidak ada yang mengalami obstruksi berat. Menyelam pada kedalaman <10 meter sebanyak 22 orang (62,86%), pada kedalaman 10 – 30 meter sebanyak 5 orang (14,29%) dan  pada kedalaman >30 meter sebanyak 8 orang (22,86%). Berdasarkan uji korelasi Spearman-Rank didapatkan hasil p=0,029 dengan koefisen korelasi -0,368 artinya ada hubungan signifikan antara aktivitas menyelam dengan kapasitas vital paru. Berdasarkan penelitian ini disarankan agar penyelam selalu dengan rutin memeriksakan kesehatannya.

Downloads

Download data is not yet available.

References

American Family Physician. (n.d.). Medical Problems of Recreational Scuba Diving. August 1, 2015. http://www.aafp.org/afp/2001/0601/p2225.html

Davey, Patrick. (2005). At a Glance Medicine. Jakarta : Erlangga

Diniz, M. C., Farias, T. L., Pereira, M. C., Pires, C. B., Goncalves, L. S., Coertjens, P. C., & Coertjens, M. (2014). Chronic Adaptations To Lung Function In Breath-Hold Diving Fishermen. International Journal of Occupational Medicine and Environmental Health, 216-223. August 11, 2015. http://dx.doi.org/10.2478/s13382-014-0259-7

Finahari, N. (2008). Telaah Alat Ukur Struktur Dan Fungsi Sistem Kardiorespirasi. Malang: Program Doktor Ilmu Kedokteran Universitas Brawijaya. http://widyagama.ac.id/finahari/wp-content/uploads/2014/12/KI-2.-Telaah-Alat-Ukur-Kardiorespirasi.pdf

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2007). Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

Herman, D., Yunus, F., Harahap, F., & Rasmin, M. (2011). Ambilan Oksigen Maksimal dan Faal Paru Laki-laki Sehat Penyelam. Jurnal Respirologi Indonesia, Vol. 31 No. 2. Juli 18, 2015

Kementrian Kesehatan. (2013). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf August 11, 2015

Nisa, K., Sidharti, L., & Adityo, M. F. (2015). Pengaruh Kebiasaan Merokok terhadap Fungsi Paru pada Pegawai Pria. Jurnal Kedokteran Universitas Lampung, Vol 5, No 9. Juli 18, 2015. http://juke.kedokteran.unila.ac.id/

Numbery, I., B.S. Joseph, W., R.R. Maramis, F., & A.T. Kawatu, P. (2012). Gambaran Volume dan Kapasitas Paru pada Para Penyelam. Jurnal Kesehatan Masyarakat Sam Ratulangi. Juli 18, 2015. http://jkesmasfkm.unsrat.ac.id/

Nursalam. (2009). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Pearce, E. (2009). Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia. https://books.google.co.id

Paskarini, I., Tualeka, A. R., Ardianto, D. Y., & Dwiyanti, E. (2013). Kecelakaan dan Gangguan Kesehatan Penyelam Tradisional. Jurnal Keselamatan dan Kesehatan Kerja. August 1, 2015. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=17835&val=1095

Quanjer, P. (2008). Become an expert in spirometry. Nederlands: Leiden University. http://www.spirxpert.com/

Shykoff, B. (2005). Pulmonary effects of submerged oxygen breathing: 4-, 6-, and 8-hour dives at 140 kPa. Undersea & Hyperbaric Medicine. July 28, 2015. ProQuest Medical Library

Syatria, A. (2006). Pengaruh Olahraga Terprogram Terhadap Tekanan Darah pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro yang Mengikuti Ekstrakurikuler Basket. Diponegoro Unversity Institutional Repositoriy. http://eprints.undip.ac.id/20415/

Undang-Undang No. 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. (n.d.). http://jdihkumhamsulsel.info/peraturan/uu3-2005.pdf

Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. (n.d.). August 1, 2015. http://www.sjdih.depkeu.go.id/fulltext/2009/36TAHUN2009UU.html

Warganegara, R. K. (2015). The Comparation Of Lung Vital Capacity In Various Sport Athlete. Medical Journal of Lampung University. August 12, 2015,

Weaver, L. K., Churchill, S. K., Hegewald, M. J., Jensen, R. L., & Crapo, R. O. (2009). Prevalence of Airway Obstruction in Recreational SCUBA Divers. Wilderness and Environmental Medicine. July 28, 28. Proquest Medical Library

World Health Organization. (2010.). About WHO. August 1, 2015. http://www.who.int/about/en/

Yunani, Puspitasari, D., & Sulistyawati, E. (2013). Perbedaan Kapasitas Vital Paru Sebelum Dan Sesudah Berenang Pada Wisatawan. Jurnal Keperawatan Medikal Bedah, Vol.1 No. 2, 129-130
Published
2017-04-29
How to Cite
DWIPAYANA, I Made Parayoga; KUSUMAWATI, A.A. Istri Putra; PRAPTI, Ni Ketut Guru. HUBUNGAN AKTIVITAS MENYELAM DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PENYELAM DI DESA LES, KECAMATAN TEJAKULA, KABUPATEN BULELENG. Coping: Community of Publishing in Nursing, [S.l.], v. 5, n. 1, p. 44-55, apr. 2017. ISSN 2715-1980. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/coping/article/view/41210>. Date accessed: 27 apr. 2024.
Section
Articles