HUBUNGAN PERILAKU SELF-MANAGEMENT DENGAN KUALITAS HIDUP PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS MADURAN LAMONGAN
Abstract
Peningkatan tekanan darah pada penderita hipertensi akan berdampak pada penurunan kualitas hidup. Salah satu upaya untuk pencegahan komplikasi hipertensi adalah dengan adanya penerapan perilaku self-management. Penderita hipertensi memiliki self-management yang baik jika secara aktif terlibat dalam perilaku perawatan serta pengambilan keputusan yang mendukung kesehatan mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku self-management dengan kualitas hidup penderita hipertensi di Puskesmas Maduran Lamongan. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional pada 88 penderita hipertensi yang direkrut dengan consecutive sampling. Data diambil menggunakan kuesioner perilaku self-management hipertensi dan kualitas hidup penderita hipertensi dan dianalisis menggunakan uji Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (89,8%) penderita hipertensi memiliki perilaku self-management yang baik, (87,5%) memiliki kualitas hidup baik. Hasil uji Spearman Rank menunjukkan p = 0,000 (p < 0,05) dan r = 0,914 yang artinya terdapat hubungan signifikan antara perilaku self-management dengan kualitas hidup penderita hipertensi dengan keeratan sangat kuat. Penderita hipertensi yang memiliki perilaku self-management yang baik, maka kualitas hidup mereka akan tinggi oleh karena itu diharapkan penderita hipertensi dapat meningkatkan perilaku self-management dengan menerapkan gaya hidup yang sehat serta rutin melakukan pemantauan tekanan darah ke fasilitas kesehatan untuk dapat mencapai kualitas hidup yang diinginkan.
Downloads
References
Galson, S. K. (2019). Self-management program: one way to promote healthy aging. Public Health Reports / July-August 2009 / Volume 124.
Idu, D. M. B., Ningsih, O. S., & Ndorang, T. A. (2022). Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Self-Care Pada Pasien Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Lalang Tahun 2022. Wawasan Kesehatan, 7(1), 30-38.
Isnaini, N., & Lestari, I. G. (2018). Pengaruh self management terhadap tekanan darah lansia yang mengalami hipertensi. Indonesian Journal for Health Sciences, 2(1), 7-18.
Kartika, M., Subakir, S., & Mirsiyanto, E. (2021). Faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Rawang Kota Sungai Penuh Tahun 2020. Jurnal Kesmas Jambi, 5(1), 1–9. https://doi.org/10.22437/jkmj.v5i1.12396
Kholifah, W. A. N., (2022). Hubungan self care management dengan kualitas hidup pada lansia hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Imogiri 1 Bantul Yogyakarta. Skripsi thesis, Universitas Aisyiyah Yogyakarta. https://digilib.unisayogya.ac.id/6490/
Nugrahani, A. D., Azis, M. M. A., & Agustin, D. F. (2018). Penerapan teknologi mutakhir intranasal low intensity laser therapy (IIiIt) 650 Nm untuk mereduksi viskositas darah dan mencegah aktivasi Nad (P) H Oxidase (Nox) sebagai tatalaksana efektif ameliorasi homeostasis pada penderita hipertensi. Jimki: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia, 6(2), 125-137. https://bapin-ismki.e-journal.id/jimki/article/view/168
Putri, M. (2021). Gambaran kualitas hidup pada lansia pada aspek hubungan sosial penderita hipertensi di Wilayah Puskesmas Pajang Surakarta. Jurnal Berita Ilmu Keperawatan, 142, pp. 1-8.
https://journals.ums.ac.id/index.php/BIK/article/view/10441.
Seftiani, L., Hendra and Maulana, M. A. (2018). Hubungan kualitas hidup lansia dengan hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas II Kelurahan Sungai Beliuang Kecamatan Pontianak Barat, 11(1), pp. 1-14.
World Health Organization. (2019). The world health report 2019. http://www.who.int./whr/2019/en/index.html
Yulikasari, R., Sudaryanto, A., Susilaningsih, E. Z., Kp, S., & Kep, M. (2015). Hubungan dukungan sosial dengan kualitas hidup lanjut usia pada penderita hipertensi di Kelurahan gayam kabupaten sukoharjo (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.