TOKSISITAS EKSTRAK DAN ISOLAT RUMPUT LAUT Eucheuma spinosum
Abstract
ABSTRAK: Rumput laut memiliki peran sebagai penjaga kestabilan ekosistem laut, tempat hidup dan perlindungan bagi biota lain, serta memiliki potensi ekonomis sebagai bahan baku kesehatan. Beberapa spesies rumput laut dapat dimanfaatkan untuk kesehatan karena mengandung senyawa kimia yang memiliki aktivitas biologis. Eucheuma spinosum mengandung senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, triterpernoid, dan steroid. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai toksisitas dan kandungan senyawa aktif yang terdapat dalam E. spinosum. Uji toksisitas dilakukan menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) dan identifikasi senyawa dilakukan dengan uji fitokimia. Proses ekstraksi 6 kg E. spinosum segar dilakukan dengan metode maserasi menghasilkan 12.78 g ekstrak kasar. Selanjutnya ekstrak kasar dipartisi menghasilkan 5.84 g ekstrak heksana, 0.54 g ekstrak kloroform dan 0.52 g ekstrak n-butanol yang masing-masing memiliki nilai LC50 berturut-turut sebesar 75.199; 115.577; dan 549.499 ppm. Ekstrak n-heksana menunjukkan hasil positif terhadap alkaloid dan steroid. Pemisahan ekstrak n-heksana dengan kromatografi kolom menghasilkan empat fraksi dengan fraksi B memiliki toksisitas tertinggi sebesar 44.254 ppm.
ABSTRACT: Seaweed has a role as the stability guard of the marine ecosystem, living place, and sanctuary for others and has economical potential as health materials. Several species of seaweed can be used for health cause it is contained chemicals that have biological activity. Eucheuma spinosum contains secondary metabolites such as flavonoid, triterpenoid, and steroid. This research aim is to find out more about active compounds that can be found in E. spinosum. The toxicity is determined using Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) and the compound is identified using phytochemical screening. Extraction of 6 kg of fresh E. spinosum was using maceration method generated 12.78 g of crude extract. The crude extract is partitioned generated 5.84 g of n-hexane extract, 0.54 g of chloroform extract dan 0.52 g of n-butanol extract which consecutively showed LC50 75.199; 115.577; and 549.499 ppm. The n-hexane extract showed contains alkaloid and steroid. The n-hexane extract is separated by chromatography column generated 4 fractions which are fraction B has the highest toxicity with LC50 44.254 ppm.
Downloads
References
[2] Winarno, F. G., 1990, Teknologi Pengolahan Rumput Laut, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.
[3] Suparmi, O. K. R dan Limantara, L., 2007, Mikroorganisme yang Berasosiasi dengan Sponge: Potensinya sebagai Sumber Biopigmen
dan Upaya Budidayanya, Jurnal Masyarakat Aquakultura Indonesiana, 8 (2): 121-133.
[4] Setyowati, W. A. E., Ariani, S. R. D., Ashadi, M. B., dan Rahmawati, C. P., 2014, Skrining Fitokimia dan Identifikasi Komponen Utama Ekstrak Metanol Kulit Durian (Durio zibethinus Murr.) Varietas Petruk, Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia VI, Universitas Surakarta, Surakarta.
[5] Radmer, R. J., 1996, Algal Diversity and Commercial Algal Products, BioScience, 46 (4): 263-270.
[6] Mardiyah, U., Fasya, A. G., Fauziyah, B., dan Amalia, S., 2014, Ekstraksi, Uji Aktivitas Antioksidan dan Identifikasi Golongan Senyawa Aktif Alga Merah Eucheuma spinosum dari Perairan Banyuwangi, Alchemy, 3 (1): 39-46.
[7] Anam, K., 2015, Isolasi Senyawa Triterpenoid dari Alga Merah (Eucheuma cottonii) Menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan Analisisnya Menggunakan Spektrofotometer UV-VIS dan FTIR, Skripsi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang.
[8] Diastuti, H. dan Warsinah, 2010, Identifikasi Senyawa Antikanker dari Ekstrak Kloroform Kulit Batang Rhizopora mucronata, Majalah Farmasi Indonesia, 21 (4): 266-271.
[9] Sapar, A., Kumanireng, A. S., de Voogd, N., dan Noor, A., 2004, Isolasi dan Penentuan Struktur Metabolit Sekunder Aktif dari Spons Biemna triraphis Asal Pulau Kapodasang (Kepulauan Spermonde), Marina Chemica Acta, 5 (1): 2-5.
[10] Swantara, I. M. D., Rita, W. S., dan Suardhyana, I. M. A., 2016, Toksisitas Senyawa Flavonoid dari Ekstrak Etanol Daun Dewarundu (Eugenia uniflora Linn) sebagai Skrining Awal Antikanker, Jurnal Kimia, 10 (2): 181-189.
[11] Iskandar, Y., 2009, Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Rumput Laut (Eucheuma cottonii) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Bacillus cereus, Skripsi, Universitas Padjadjaran, Jatinangor.
[12] Kholidiyah, M., 2013, Uji Toksisitas Ekstrak Rumput Laut Jenis Eucheuma spinosum Terhadap Larva Udang (Artemia salina) Menggunakan Metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test), Skripsi, UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang.
[13] Tasmin, N., Erwin, dan Kusuma, I. W., 2014, Isolasi, Identifikasi dan Uji Toksisitas Senyawa Flavonoid Fraksi Kloroform dari Daun Terap (Artocarpus odoratissimus Blanco), Jurnal Kimia Mulawarman, 12 (1): 45-52.
[14] Winarno, F. G., 2004, Kimia Pangan dan Gizi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
[15] Setyowati, R., Sarbini, D., dan Rejeki, S., 2008, Pengaruh Penambahan Bekatul Terhadap Kadar Serat Kasar, Sifat Organoleptik dan Daya Terima pada Pembuatan Tempe Kedelai (Glycine max (L) Merill), Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, 9 (1): 52-61.