AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK METANOL KULIT PISANG PECAH SERIBU (Musa x paradisiaca L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus dan Escherichia coli
Abstract
ABSTRAK: Musa x paradisiaca L. merupakan salah satu jenis pisang yang berpotensi sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak metanol kulit buah pisang pecah seribu (Musa x paradisiaca L.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli serta menentukan kandungan metabolit sekundernya. Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut metanol 95% pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode sumur difusi, dan kandungan metabolit sekuder dalam ekstrak metanol dilakukan dengan uji fitokimia. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak mengandung metabolit sekunder flavonoid, fenol, alkaloid, dan triterpenoid. Hasil uji antibakteri menunjukkan bahwa Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) ekstrak metanol terhadap Staphylococcus aureus sebesar 4% dan Escherichia coli sebesar 6% dengan daya hambat masing-masing sebesar 6,83 dan 5,25 mm.
ABSTRACT: Musa x paradisiaca L. is one type of banana that has potential as an antibacterial. The purpose of this study was to determine the antibacterial activity of the methanol extract of pecah seribu banana peels (Musa x paradisiaca L.) against Staphylococcus aureus and Escherichia coli and determine the content of secondary metabolites. Extraction was carried out by maceration using 95% methanol. Antibacterial activity assay was perfomed by the diffusion well method and the content of secondary metabolites in the methanol extract was carried out by phytochemical tests. The phytochemical test results show that the extract contains secondary metabolites of flavonoid, phenol, alkaloid, and triterpenoid. The antibacterial assay results revealed that the Minimum Inhibitory Concentration (MIC) and Minimum Bactericidal Concentration (MBC) of methanol extract against Staphylococcus aureus of 4% and Escherichia coli of 6% with inhibition of 6.83 and 5.25 mm, respectively.
Downloads
References
[2] Dinastuti, R., Sri P. Y. S., dan Hidayati, D. Y. H. 2015. Uji Efektifitas Antifungal Ekstrak Kulit Pisang Kepok (Musa acuminata x balbisiana) Mentah Terhadap Pertumbuhan Candida albicans Secara In Vitro. Majalah Kesehatan FKUB. 2(3):173-180.
[3] Jawetz, E., Melnick, J. L., dan Adelberg, E. A. 2010. Mikrobiologi Kedokteran. a.b., Mudihardi, E., Kuntaman, Wasito, E.B., Mertaniasih, N.M., Harsono, S., dan Alimsardjono, L., Salemba. Penerbit Buku Kesehatan Jakarta.
[4] Pelczar, M. J. dan. Chan, E. C. S. 1988. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jilid 2. a.b. Ratna Siri Hadioetomo. UI-Press. Jakarta.
[5] Pratama, H. Y., Ernawati, dan Mahmud, N. R. A. 2018. Uji Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Pisang Kepok (Musa paradisiaca x balbisiana) Mentah Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus. Jurnal prodi pendidikan biologi FKIP. 7(2):147-152.
[6] Ningsih, A. P., Nurmiati., dan Agustien A. 2013. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kental Tanaman Pisang Kepok Kuning (Musa paradisiaca Linn.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Jurnal Biologi Universitas Andalas. 2(3): 207-213.
[7] SNI 01-2891-1992. 1992. Cara Uji Makanan dan Minuman. Pusat Standardisasi Indusri. Departemen Perindustrian.
[8] Ngajow, M., Abidjulu, J., dan Kamu, V. S. 2013. Pengaruh Antibakteri Ekstrak Kulit Batang Matoa (Pometia pinnata) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus secara In Vitro. Jurnal MIPA UNSRAT. 2(2):128-132.
[9] Tiwari, P., Kumar, B., Kaur, M., Kaur, G., and Kaur, H. 2011. A Review: Phytochemical Screening and Extraction. Internationale Pharmaceutica Sciencia. 1(1):98-106.
[10] Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI). 1989. Materia Medika Indonesia Jilid V. Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta.
[11] Depkes RI. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Jakarta.
[12] Verdiana, M., Widiarta, I. W. R., dan Permana, I. D. G. M. 2018. Pengaruh Jenis Pelarut pada Ekstraksi menggunakan Gelombang Ultrasonik terhadap Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit Buah Lemon (Citrus limon (Linn) Burn F.). 7(4):213-222.
[13] Rastina., Sudarwanto, M., dan Wientarsih, L. 2015. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Kari (Murraya koenigii) Terhadap Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Pseudomonas sp. Jurnal Kedokteran Hewan. 9(2):187-188.
[14] Permata, P., Kawuri, R., dan Darmadi, A. A. K. 2018. Uji Aktifitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Gracinia mangostana L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli. Jurnal Simbiosis. 6(1):7-11.
[15] Puspawati, N. M., Yasa, I. G. T. M., dan Suirta, I. W. 2018. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Daun Cendana (Santalum album L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Cakra Kimia. 6(2):116-122
[16] Ergina., Nuryanti S., dan Pursitari I. D. 2014. Uji Kualitatif Senyawa Metabolit Sekunder pada Daun Palado (Agave angustifolia) yang Diekstraksi dengan Pelarut Air dan Etanol. J.Akad.Kim. 3(3):165-172.
[17] Septyaningsih, D. 2010. Isolasi dan identifikasi komponen utama ekstrak biji buah merah (Pandanus conoideus lamk). Skripsi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
[18] Arum, Y.P., Supartono., dan Sudarmin 2012. Isolasi dan Uji Daya Antimikroba Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura), Jurnal MIPA. 35 (2):165-174.
[19] Siadi, K., 2012, Ekstrak Bungkil Biji Jarak Pagar (Jatropha curcas) sebagai Biopestisida yang Efektif dengan Penambhaan Larutan NaCl. Jurnal MIPA. 35(1):77-83.
[20] Rita, S. W., Swantara I. M. D., Asih, I. A. R. A., dan Puspawati, N. M. 2020. Antibacterial Activity and Antioxidant Capacity of Selected Local Banana Peel (Musa sp.) Methanol Extracts Cultivated In Bali. International Journal of Agriculture, Environment and Bioresearch. 5(03):242-251.