Karakteristik Briket Berbahan Baku Kulit Kopi dengan Variasi Suhu dan Lama Waktu Pengarangan yang Berbeda

  • Luh Gede Gita Gowinda Mulyana Utami Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia
  • Ni Luh Yulianti Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia
  • I Putu Surya Wirawan Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia

Abstract

Abstrak


Kulit kopi dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber energi alternatif yang banyak dijumpai pada sektor pertanian yang merupakan limbah biomassa. Kegiatan meneliti ini mempunyai tujuan dalam memperoleh  pengaruh variasi suhu dan lama waktu pengarangan yang berbeda tehadap kualitas briket kulit kopi. Perancangan atas percobaan kegiatan meneliti ini mempergunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua (2) faktor. Faktor pertamanya yakni suhu pengarangan (S) 200°C, 250°C, dan 300°C. Faktor kedua yaitu lama waktu pengarangan (L) 30 menit, 45 menit, dan 60 menit. Kombinasi rancangan percobaan penelitian dengan 2 kali ulangan yang akan diperoleh 18 unit percobaan. Parameter yang diamati pada penelitian meliputi kadar air, kerapatan massa, kuat tekan, kadar abu, volatile matter, karbon terikat, dan laju pembakaran. Pada penelitian ini data yang didapatkan dilakukan kegiatan menganalisis melalui pengujian sidik ragam serta pengujian Duncan jika terdapat perbedaan yang signifikan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara suhu dan waktu pengarangan memberi pengaruhnya yang bersignifikan kepada parameter mutu briket yang diperoleh. Briket dengan suhu pengarangan yang digunakan yaitu 3000C dan lama waktu pengarangan 60 menit (S3L3) sebagai perlakuan yang menciptakan briket berkualitas terbaik. Karakteristik dari briket hasil perlakuan S3L3 ini adalah memiliki kuat tekan sebesar 235.11 kgf/cm2, kerapatan massa sebesar 0.62 g/cm3, kadar air sebesar 1.67%, dan laju pembakaran sebesar 0.012 g/menit.


Abstract


Coffee husks can be used as an alternative energy source which is often found in the agricultural sector as biomass waste. This research was conducted to determine the effect of different temperature variations and carbonization on the quality of coffee husk briquettes. The experimental design of this study used a factorial Randomized Block Design (RAD) with 2 (two) factors. The first factor is the cooking temperature (S) 200°C, 250°C, and 300°C. The second factor is the length of writing time (L) 30 minutes, 45 minutes, and 60 minutes. The combination of a research experiment design with 2 replications will produce 18 experimental units. Parameters observed in this study include moisture content, mass density, compressive strength, ash content, volatile matter, bound carbon, and combustion rate. In this study, the data obtained were analyzed by variance test and continued with Duncan's test if there were significant differences between treatments. The results showed that the interaction of temperature and cooking time had a significant effect on the quality parameters of the briquettes produced. The briquette treatment with the curing temperature used was 300°C and the curing time of 60 minutes (S3L3) was the treatment that produced the best quality briquettes. The characteristics of S3L3 treatment briquettes are that they have a compressive strength of 235.11 kgf/cm2, a mass density of 0.62 g/cm3, a water content of 1.67%, and a combustion rate of 0.012 g/min.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Almu, M. A., Syahrul, S., & Padang, Y. A. 2014. Analisa Nilai Kalor Dan Laju Pembakaran Pada Briket Campuran Biji Nyamplung (Calophyllm Inophyllum) Dan Abu Sekam Padi. Dinamika Teknik Mesin, 4(2), 117–122.
Briket Arang Kayu. Standar Nasional Indonesia No. 01-6235-2000, (2000).

Budiawan, L., Susilo, B., Hendrawan, & Yusuf. 2014. Pembuatan dan Karakterisasi Briket Bioarang dengan Variasi Komposisi Kulit Kopi. Jurnal Bioproses Komoditas Tropis, 2(2), 152–160.

Fitri, N. 2017. Pembuatan Briket dari Campuran Kulit Kopi (Coffea Arabica) dan Serbuk Gergaji dengan Menggunakan Getah Pinus (Pinus Merkusii) sebagai Perekat. 1–65.

Gunawan, B., Teknik, F., Studi, P., Elektro, T., Kudus, U. M., Slamet, S., Teknik, F., Studi, P., Mesin, T., & Kudus, U. M. 2015. Pembuatan Biobriket Dari Limbah Bottom Ash P L T U dengan Biomassa Cangkang Kopi. Jurnal Simetris, 6(2), 289–294.

Hilwatullisan. 2015. Pemanfaatan Limbah Kulit Kopi dan Serbuk Menjadi Briket Sebagai Sumber Energi Alternatif. 6, 1–5.

Kahariayadi, A., Setyawati, D., Nurhaida, Diba, F., & Roslinda, E. 2015. Kualitas Arang Briket Berdasarkan Persentase Arang Batang Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq) dan Arang Kayu Laban (Vitex Pubescens Vahl). Hutan Lestari, 3(4), 561–568.

Lucky, B., Bambang, S., & Yusuf, H. 2014. Preparation and characterization of bio charcoal briquettes from sawdust and coffee shell with variation of composition coffee shell. JurnalBioprosesKomoditasTropis, 2(2), 152–160.

Muhammad, D. R. A., Parnanto, N. H. R., & Widadie, F. 2018. Kajian Peningkatan Mutu Briket Arang Tempurung Kelapa Dengan Alat Pengering Tipe Rak Berbahan Bakar Biomassa. Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, 6(1).

Oladeji, J. 2010. Fuel Characterization of Briquettes Produced from Corncob and Rice Husk Resides. Pacific Journal of Science and Technology, 11(1), 101–106.

Pambudi, F. K., Nuriana, W., & Hantarum. 2018. Pengaruh Tekanan Terhadap Kerapatan, Kadar Air dan Laju Pembakaran pada Biobriket Limbah Kayu Sengon. Seminar Nasional Sains Dan Teknologi Terapan, VI, 547–554.

Purwanto, J., & Sofyan, S. 2014. Pengaruh Suhu dan Waktu Pengarangan Terhadap Kualitas Briket Arang dari Limbah Tempurung Kelapa Sawit. Jurnal Litbang Industri, 4(1), 29.

Qistina, I., Sukandar, D., & Trilaksono, T. 2016. Kajian Kualitas Briket Biomassa dari Sekam Padi dan Tempurung Kelapa. Jurnal Kimia Valensi, 2(2), 136–142.

Rawati Irmaida S, Thamrin, S. N. 2017. Pembuatan Briket Arang Daun Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) dengan Perekat Pati Sagu (Metroxylon sago Rott). Program Stusi Teknologi Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Riau, 4(1), 4–9.

Ritzada P, D., Yulianti, N. L., & Gunadnya, I. B. P. 2021. Karakteristik Briket Biomassa Dengan Variasi Geometri Dan Jenis Bahan Baku Yang Berbeda. Jurnal Beta (Biosistem Dan Teknik Pertanian), 9(September), 1–9.

Safitri, N. J., Bagyono, T., & Kartono, K. 2011. Pengaruh Cara Pembuatan Briket Bioarang Kopi Terhadap Kualitas Briket Yang Dihasilkan.

Satriyani Siahaan, Melvha Hutapea, & Rosdanelli Hasibuan. 2013. Penentuan Kondisi Optimum Suhu Dan Waktu Karbonisasi Pada Pembuatan Arang Dari Sekam Padi. Jurnal Teknik Kimia USU, 2(1), 26–30.

Setyawan, B., & Ulfa, R. 2019. Analisis Mutu Briket Arang dari Limbah Biomassa Campuran Kulit Kopi dan Tempurung Kelapa dengan Perekat Tepung Tapioka. Edubiotik : Jurnal Pendidikan, Biologi Dan Terapan, 4(02), 110–120.

Triono, A. 2006. Karakteristik Briket Arang dari Campuran Serbuk Gergaji Kayu Afrika(Maesopsis Eminii Engl) dan Sengon (Paraserianthes Falcataria L. Nielsen)dengan Penambahan Tempurung Kelapa (Cocos Nucifera L).

Widyotomo, S. 2013. Potensi dan Teknologi Diversifikasi Limbah Kopi Menjadi Produk Bermutu dan Bernilai Tambah. Penelitian Kopi Dan Kakao, 1(1), 63–80.

Zulkifli, & Raudah. 2016. Dekomposisi Termal Pada Briket Biomassa Kulit Tanduk Kopi Berbahan Perekat Tepung Kanji. 11, 941–948345
Published
2021-12-09
How to Cite
MULYANA UTAMI, Luh Gede Gita Gowinda; YULIANTI, Ni Luh; WIRAWAN, I Putu Surya. Karakteristik Briket Berbahan Baku Kulit Kopi dengan Variasi Suhu dan Lama Waktu Pengarangan yang Berbeda. Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian), [S.l.], v. 10, n. 2, p. 364-374, dec. 2021. ISSN 2502-3012. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/beta/article/view/79041>. Date accessed: 21 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JBETA.2022.v10.i02.p19.
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3 > >>