Perlakuan Tambahan Pada Proses Pengemasan Meningkatan Nilai Jual dan Profit Margin Paprika (Capsicum annum var. Grossum) di Pasar Tradisional
Abstract
Abstrak
Paprika merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura sayuran. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan harga per kg paprika di pasar tradisional Rp 25.000 sedangkan untuk dipasar modern harga per kg paprika Rp 65.190. Harga paprika dipasar modern lebih tinggi dibandingkan dengan harga di pasar tradisional dikarenakan adanya perlakuan tambahan yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai jual paprika apabila diberikan perlakuan tambahan di pasar tradisional dan menentukan profit margin pada perlakuan paprika di pasar tradisional. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di salah satu pasar tradisional candikuning Kabupaten Tabanan dan pasar modern Tiara Dewata Denpasar. Dari hasil penelitian menunjukan pasar tradisional tidak memberikan perlakuan tambahan pada paprika sebelum dijual, berbeda dengan di pasar modern Tiara Dewata yang memberikan perlakuan tambahan sebelum paprika dijual. Perlakuan tambahan tersebut adalah dengan melakukan pengemasan pada paprika menggunakan plastik wrapping. Hasil penelitian ini juga menunjukan profit margin dari kedua pasar yaitu profit margin yang diperoleh pasar tradisional sebesar 2,93% sedangkan untuk profit margin yang diperoleh pasar modern sebesar 27%. Dari asumsi perhitungan profit margin pasar tradisional hanya dengan menambahkan pengemasan paprika dengan plastik wrapping memberikan kenaikan profit margin sebesar 18,35%.
Abstract
Paprika is one type of vegetable horticulture plant. Based on the results of the preliminary study conducted, the price per kg of paprika in the traditional market is Rp 25,000, while for the modern market the price per kg of paprika is Rp 65,190. The price of paprika in the modern market is higher than the price in the traditional market because of the additional treatment given. This study aims to determine the additional treatment given to paprika in traditional markets and to determine the profit margin of handling paprika in traditional markets. This research uses descriptive quantitative research methods. This research was conducted in one of the traditional markets of Candikuning, Tabanan Regency and the modern market of Tiara Dewata Denpasar. The results showed that the traditional market did not give additional treatment to the peppers before being sold, in contrast to the modern market Tiara Dewata which gave additional treatment before the pepper was sold. Additional treatment is to package chili using plastic wrap. The results of this study also show the profit margins of the two markets, namely the profit margin obtained by the traditional market of 2.93% while the profit margin of the modern market is 27%. From the assumption of traditional market profit margin calculation, only the addition of paprika packaging with plastic wrap gives an increase in the profit margin of 18.35%.
Downloads
References
Badan Pusat Statistik Kabupaten Tabanan. (2015).
Darmawan, D. (2017). Pengaruh Kemasan Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk Sayuran Hidroponik. 1(April), 1–10. https://doi.org/10.31227/osf.io/vcsg3
Duwika, K. (2018). Analisis Pendapatan Usaha Paprika Di Desa Pancasari Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng. Jurnal Mitra Manajemen, 2(2), 80–88. https://doi.org/10.52160/ejmm.v2i2.73
Indah Kusuma Dewi, I. G. A., Aviantara, I. G. N. A., & Widia, I. W. (2019). Distribusi Serapan Sayur Paprika Pada Rantai Pasok Di Kecamatan Baturiti Hingga Ke Konsumen The Absorption Distribution of Paprika Vegetables on the Supply Chain in Baturiti District to Costumers. Jurnal BETA (Biosistem Dan Teknik Pertanian), 8(1), 122–129.
Muhammad, Y. . (2006). Pengaruh Penanganan Pasca Panen Terhadap Mutu Komoditas Hortikultura. Pengaruh Penanganan Pasca Panen, 8(1), 31–36.
Mutiarawati, T. (2007). Penanganan Pasca Panen Hasil Pertanian. 1–17.
Purnavita, S., Sriyana, H. Y., & Widiastuti, T. (2018). Kemasan Menarik dan Internet Marketing untuk Meningkatkan Nilai Jual Emping Garut sebagai Produk Unggulan Kabupaten Sragen. E-Dimas, 9(1), 88. https://doi.org/10.26877/e-dimas.v9i1.2260
Riyadi, S. (n.d.). Analisis Profit Margin Petani Jagung Di Desa Semedo Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal.
Siswadi. (2007). Penanganan Pasca Panen Buah-Buahan dan Sayuran. INNOFARM: Jurnal Inovasi Pertanian, 6(1), 68–71.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Aflabeta.
Sukerena, W. (1979). Nilai Ekonomi Dalam Usahatani Cabe Paprika Melalui Sistem Green House (Kasus di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali). 6(2).
Taufik, M. (2016). Analisis Pendapatan Usaha Tani dan Penanganan Pascapanen Cabai Merah. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pertanian, 30(2), 66–72. https://doi.org/10.21082/jp3.v30n2.2011.p66-72
Usman, S. (2018). Analisa Net Profit Margin Pedagang Sayur Dan Umbi-Umbian Di Tanah Papua. Jurnal Ekenomi Manajemen & Bisnis, 19(1), 71–76. https://journal.unimal.ac.id/emabis/article/view/279
Windari, E., Apriadi Aviantara, I. G. ., & Yuliantini, N. L. (2018). Analisis Nilai Tambah Produk Hortikultura Selada (Lactuca savita L) di Pasar Modern dengan Proses Penanganan Pascapanen. Jurnal BETA (BIOSISTEM DAN TEKNIK PERTANIAN), 6(September), 2018.