Pengaruh Pemberian Aerasi Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Selada (Lactuca sativa L.) pada Sistem Hidroponik Rakit Apung (Floating Raft Hydroponic System)

  • Ni Kadek Sri Arini Dharmayanti Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia.
  • Sumiyati Sumiyati Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia.
  • Ni Luh Yulianti Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian,Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia.

Abstract

ABSTRAK


Sistem hidroponik rakit apung adalah salah satu budidaya yang dapat diterapkan untuk memperoleh lingkungan pertumbuhan yang lebih terkontrol. Dalam sistem hidroponik rakit apung terdapat kendala yakni apabila sistem tersebut tidak diberi oksigen dalam waktu yang lama. Salah satu penyakit yang timbul pada sistem ini ialah busuk akar yang diakibatkan karena tidak terdapatnya oksigen terlarut didalamnya. Namun hal tersebut dapat diatasi dengan pemberian aerasi pada sistem hidroponik rakit apung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian aerasi pada budidaya selada dengan sistem hidroponik rakit apung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan yakni sistem hidroponik rakit apung yang tidak diberi aerator sebagai kontrol (P0), sistem hidroponik rakit apung yang diberi aerator dengan kapasitas debit aliran laju air 700 liter/jam merk Yamano (P1), sistem hidroponik rakit apung yang diberi aerator dengan kapasitas debit aliran laju air 1500 liter/jam merk Amara (P2) dan sistem hidroponik rakit apung yang diberi aerator dengan kapasitas debit aliran 2000 liter/jam merk Hai-Long (P3) serta masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali dengan total sampel yang diamati berjumlah 80 sampel. Hasil penelitian menunjukan bahwa (P3) berpengaruh nyata terhadap perubahan oksigen terlarut, jumlah helai daun, lebar helai daun, panjang akar, berat segar tajuk, berat kering tajuk dan warna helai daun yang mana pada perlakuan pemberian aerasi dengan debit aliran laju air 2000 liter/jam dapat memberikan hasil terbaik diantara perlakuan yang diberikan dengan nilai rata-rata oksigen terlarut sebesar 8,4 mg/L, jumlah helai daun 17.6, nilai lebar helai daun 8.10, nilai panjang akar 29.70 cm, nilai berat segar tajuk 207.12 gram, nilai berat kering tajuk 4.96 gram, dan nilai warna helai daun yaitu 48.31.


 ABSTRACT


The floating raft hydroponic system is one of the cultivation techniques to obtain a more controlled environment for plants. However, this system has a drawback which is a lack of dissolved oxygen leading to root rot. This issue is overcome by providing aeration. This study aims to determine the effect of aeration on lettuce cultivation with a floating raft hydroponic system. The study used a randomized block design (RAK) with 4 treatments, namely a floating raft hydroponic system that was not given any aerator as a control (P0), a floating raft hydroponic system that was given an aerator with a flow rate of 700 liters/hour (P1);  the floating raft hydroponic system that was given an aerator with a flow rate of 1500 liters/hour (P2), and a floating raft hydroponic system that was given an aerator with a flow rate of 2000 liters/hour P3. Each treatment was repeated 4 times. The results showed P3 had a significant effect on changes in dissolved oxygen, the number of leaves, leaf width, root length, fresh weight, dry weight, and leaf color. The P3 gave the best results among all other treatments with an average value of dissolved oxygen of 8.4 mg / L, the number of leaves 17.6, the value of leaf blade width 8.10, the value of root length 29.70 cm, the value of shoot fresh weight 207.12, the value of the dry weight of the canopy 4.96, and the value of the leaf color is 48.31.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Azis, A.H., M.Y. Surung., dan Buraerah., 2006. Produktivitas Tanaman Selada pada Berbagai Dosis Posidan-HT. Jurnal Agrisistem. 2, 36-42.

Dewi, W. A. N. (2012). Pengaruh Macam Larutan Nutrisi pada Hidroponik Sistem Rakit Apung Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Baby Kailan (Brassica oleraceae var. alboglabra) (Vol. 7, Issue 6).

Fauzi, R., E.T.S. Putra, E. Ambarwati. 2013. Pengayaan Oksigen di Zona Perakaran untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Hasil Selada (Lactuca sativa L.) secara Hidroponik. Jurnal Vegetalika. Vol 2 (4). 63-74.

Gardner, Franklin P., R. Brent Pearce dan Roger L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Jakarta: Universitas Indonesia.

Krisnawati, D., Triyono, S., & Kadir, M. Z. (2014). Pengaruh Aerasi Terhadap Pertumbuhan Tanaman Baby Kailan (Brassica oleraceae var. achepala) pada Teknologi Hidroponik Sistem Terapung di dalam dan di luar Greenhouse. Jurnal Teknik Pertanian Lampung, 213–222.

Lahadassy. J., A.M Mulyati dan A.H Sanaba. 2007. Pengaruh Konsentrasi Pupuk Organik Pada Daun Selada, Journal Agrisistem, 3 (6) 51-55.

Lubis, J. (2018). Pengaruh Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada (lactuca sativa L) Pada Sistem Hidroponik NFT Dengan Berbagai Konsentrasi Pupuk AB Mix dan Bayfolan.

Mas’ud, H. (2009). Sistem Hidroponik dengan Nutrisi dan Media Tanam Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Selada. Journal Media Litbang Sulteng, 2(2), 131–136. http://jurnal.untad.ac.id

Milatu, R. M. (2019). Pengaruh Pengurangan Intensitas Radiasi Matahari Terhadap Pertumbuhan dan Kualitas Selada Merah (Lactuca sativa L.)
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Muchtadi, D. (1989). Petunjuk Laboratorium Evaluasi Nilai Gizi Pangan. Depdikbud Pau Pangan Dan Gizi IPB

Nugraha, R.U., A.D. Susila. 2015. Sumber sebagai Hara Pengganti AB mix pada Budidaya Sayuran Daun secara Hidroponik. Jurnal Hortikultura Indonesia. Vol 6 (1). 11-19

Perwtasari, B., M. Tripatmasari, C. Wasonowati. 2012. Pengaruh Media tanam dan Nutrisi terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Pakchoy (Brassica juncea L.) dengan Sistem Hidroponik. Jurnal Agrovigor. Vol 5 (1). 14-25

Rahmawati, E., Sains, F., & Teknologi (2018). Pengaruh Berbagai Jenis Media Tanam dan Konsentrasi Nutrisi Larutan Hidroponik Terhadap Pertumbuhan Tanman Mentimun Jepang (Cucumis sativus L.). Journal Universitas Islam Alauddin, 15, 1–85.

Rahmi A, Jumiati. 2007. Pengaruh konsentrasi dan waktu penyemprotan pupuk organik cair Super ACI terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis. Agritrop 26 (3): 105 - 109.

Reza, F. (2014). Pengayaan Oksigen di Zona Perakaran untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Hasil Selada (Lactuca sativa L.) Secara Hidroponik. Journal Vegetalika, 2(4), 63–74. https://doi.org/10.22146/veg.4006

Salmin. 2005. Oksigen terlarut (DO) dan kebutuhan oksigen biologi (BOD) sebagai salah satu indikator untuk menentukan kualitas perairan. Oseana 30(3): 21-26.

Setyowati, N., Bustamam, H., & Derita, M. (2003). Penurunan Penyakit Busuk Akar dan Pertumbuhan Gulma pada Tanaman Selada yang dipupuk Mikroba. Journal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia, 5(2), 48–57.

Surtinah. (2016). Penambahan Oksigen Pada Media Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan Pakcoy (Brassica Rapa). Journal Bibiet, 1(1),27–35. https://doi.org/10.22216/jbbt.v1i1.1249

Telaumbanua, M. Purwantana, B. Sutiarso, L. Fallah, M A. 2016. Studi Pola Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica rapa var. parachinensis L.) Hidroponik Di Dalam Greenhouse Terkontrol. Jurnal AGRITECH 36 (1): 104 -110

Wills, R.; B. Mcglasson, D. Graham dan D. Joyce. 1991. Postharvest: An Introduction To The Physiology And Handling Of Fruit And Vegetables. https://doi.org/10.5860/Choice.28-2733
Published
2021-05-11
How to Cite
DHARMAYANTI, Ni Kadek Sri Arini; SUMIYATI, Sumiyati; YULIANTI, Ni Luh. Pengaruh Pemberian Aerasi Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Selada (Lactuca sativa L.) pada Sistem Hidroponik Rakit Apung (Floating Raft Hydroponic System). Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian), [S.l.], v. 10, n. 1, p. 121-128, may 2021. ISSN 2502-3012. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/beta/article/view/71842>. Date accessed: 21 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JBETA.2022.v10.i01.p12.
Section
Articles