Analisis Spatio-Temporal Alih Fungsi Lahan Sawah Kabupaten Tabanan

  • Ida Bagus Ketut Adyaguhyatriko Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia
  • I Made Anom Sutrisna Wijaya Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia.
  • Sumiyati Sumiyati Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia.

Abstract

Fenomena alih fungsi lahan sawah ke non sawah hampir terjadi di semua wilayah. Penduduk, pemerintah dan perusahaan swasta adalah pelaku perubahan fungsi lahan sawah ke non sawah saat ini. Kabupaten Tabanan adalah salah satu kabupaten di Provinsi Bali sekitar 28 persen dari luas lahan yang ada di Kabupaten Tabanan merupakan lahan persawahan, sehingga Kabupaten Tabanan dikenal dengan sebutan lumbung beras di Provinsi Bali. Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan sebaran alih fungsi lahan sawah, besaran luas perubahan alih fungsi lahan sawah dan juga tern perubahan alih fungsi lahan sawah di Kabupaten Tabanan tahun 2018-2022. Dalam pembuatan peta perubahan tutupan lahan sawah menggunakan pengolahan citra sentinel  dari tahun 2018 hingga tahun 2022. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan penelitian, yaitu persiapan, pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data. Perubahan tutupan lahan sawah Kabupaten Tabanan tahun 2018 – 2022 memiliki perubahan tutupan lahan sawah menjadi bangunan sebanyak 1209,794 ha, tutupan lahan sawah menjadi kebun sebanyak 1380,275 ha, tutupan lahan sawah menjadi ladang sebanyak 2630,746 ha dan tutupan lahan sawah yang tetap menjadi sawah sebanyak 1687,179 ha. Perubahan tutupan lahan yang awalnya kebun menjadi sawah sebanyak 2199,893 ha dan tutupan lahan ladang menjadi sawah sebanyak 982,892 ha.


ABSTRACT


Tabanan Regency is known as a rice barn in the Province of Bali with a rice field area of ??28% of the total area of ??Tabanan Regency. According to data from the Badan Pusat Statistik (BPS) grain production in 2018-2022 in Tabanan Regency has decreased by 19,181 tons. One of the reasons for the decline in production is thought to be due to the conversion of paddy fields. The purpose of this study was to determine the distribution of conversion of paddy fields, the area of ??conversion of paddy fields and determine the trend of change in the function of paddy fields. The stages of the research included collecting sentinel-2A image data, cloud masking, spatial analysis, and temporal analysis of land conversion from 2018 to 2022. From the results of the spatial analysis, it was found that land use is lakes, buildings, gardens, rice fields and fields. The results of the temporal analysis of land use show that the change in the use of paddy fields into buildings is 1,209.794 ha, the use of paddy fields into gardens is 1,380.275 ha, the use of paddy fields into fields is 2,630.746 ha and the use of paddy fields that remains paddy fields are 1,687.179 ha in area. Changes in land use from gardens to paddy fields are 2,199.893 ha and from field land use to paddy fields are 982.892 ha. It can be concluded that the biggest change trend in the use of paddy fields in Tabanan Regency in 2018-2022 is the conversion of paddy fields to fields and then to farms and buildings.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Akbar, K. (2022). Analisis Efidiensi Usahatani Padi Sawah Pasang Surut di Kelurahan Kempas Jaya Kecamatan Kempas Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau. 1–190.

Anggraini, F., Selpiyanti, S., & Walid, A. (2020). Dampak Alih Fungsi Lahan Terhadap Degradasi Lingkungan : Studi Kasus Lahan Pertanian Sawahmenjadi Lahan Non Pertanian. JURNAL SWARNABHUMI : Jurnal Geografi Dan Pembelajaran Geografi, 5(2), 35–42.

Anugrah K, F. (2005). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konversi Lahan Sawah Ke Penggunaan Non Pertanian Di Kabupaten Tangerang. 1–23.

Dwiprabowo, H., Djaenudin, D., Alviya, I., & Wicaksono, D. (2014). Dinamika Tutupan Lahan : Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi (Issue May). PT Kanisius.

Hidayati, H. N., & Kinseng, R. A. (2013). Konversi Lahan Pertanian dan Sikap Petani di Desa Cihideung. Jurnal Sosiologi Pedesaan, 222–230(3), 222–230.

Miswar, D., Sugiyanta, I. G., Yarmaidi, & Yasta, R. D. (2020). Analisis Geospasial Perubahan Penggunaan Lahan Sawah Berbasis LP2B Kecamatan Pagelaran Utara. Media Komunikasi Geografi, 21(2), 130–143.

Muslikin, M. K. (2015). Kajian Alih Fungsi Lahan Sawah Menjadi Non Sawah Dan Dampak Terhadap Produksi Padi Di Kabupaten Blora Tahun 2000-2010. https://lib.unnes.ac.id/22104/

Ndawa, J. J. J. (2014). Dampak Alih Penggunaan Lahan Pertanian Ke Non Pertanian Terhadap Kesempatan Kerja Dan Pendapatan Rumah Tangga Petani Di Kota Batu (Studi Kasus Desa Oro- Oro Ombo-Batu).

Ningsih, T. R. (2018). Karakteristik Alih Fungsi Lahan Dan Pengaruhnya Terhadap Urban Heat Island Di Caturtunggal, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. 2012.

Putrawan, K. (2020). Pengetahuan Dasar Peta. In Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Vol. 1). https://repositori.kemdikbud.go.id/20631/1/Kelas X_Geografi_KD 3.2.pdf

Rusno, N. D. M. J. I. (2010). Nasional Ketahanan Pangan Direktorat Pangan Dan Pertanian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional ( Bappenas ). 98.

Ruswandi, A., Rustiadi, E., & Mudikdjo, K. (2007). Dampak Konversi Lahan Pertanian Terhadap Kesejahteraan Petani Dan Perkembangan Wilayah : Studi Kasus Di Daerah Bandung Utara Impact of Agricultural Land Conversion Toward Farmer ’ S Welfare and Regional Development : Case. Agro Ekonomi, 25(2), 207–219. https://www.mendeley.com/reference-manager/reader/8e14b9fe-c622-3ae2-a303-11fd331b6d09/6e5d1642-d562-73e5-724a-e38f89c44af4

Saputra, A. (2020). Pemberdayaan Kelompok Tani Dalam Meningkatkan Kualitas Hasil Pertanian Di Desa Tegal Kunir Lor Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang. Lembaran Masyarakat: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam, 6(1), 29. https://doi.org/10.32678/lbrmasy.v6i1.3709

Sawitri Djelantik, A. A. A. W., Sudarma, I. M., & Dera Setiawan, I. G. B. (2022). Alih Fungsi Lahan Sawah dan Dampaknya di Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan. JURNAL MANAJEMEN AGRIBISNIS (Journal Of Agribusiness Management), 10(2), 904. https://doi.org/10.24843/jma.2022.v10.i02.p14

Sembiring, P., Supriana, T., & Khadijah, S. (2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi luas lahan sawah di Kabupaten Serdang Bedagai. Journal On Social Economic Of Agriculture And Agribusiness, 4(12), 1–10.
Winarso, B. (2012). Dinamika Pola Penguasaan Lahan Sawah di Wilayah Pedesaan di Indonesia Pattern Dynamics Control Wetland in Rural Areas in Indonesia Bambang Winarso. 12(3), 137–149.
Published
2023-08-30
How to Cite
ADYAGUHYATRIKO, Ida Bagus Ketut; WIJAYA, I Made Anom Sutrisna; SUMIYATI, Sumiyati. Analisis Spatio-Temporal Alih Fungsi Lahan Sawah Kabupaten Tabanan. Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian), [S.l.], v. 12, n. 1, p. 128-133, aug. 2023. ISSN 2502-3012. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/beta/article/view/105731>. Date accessed: 21 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JBETA.2024.v12.i01.p14.
Section
Articles