Pemanfaatan Air Kelapa Dan Asam Sitrat Sebagai Larutan Peraga Menggunakan Teknik Holding Untuk Memperpanjang Masa Kesegaran Bunga Potong Krisan (Chrysanthemum indicum L.) Tipe Spray

  • Maria Magdalena Kristiani Mbulu Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia.
  • I. A. Rina Pratiwi Pudja Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia.
  • Ni Luh Yulianti Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi terbaik air kelapa dan asam sitrat sebagai larutan peraga untuk memperpanjang masa kesegaran bunga potong Krisan. Penelitian ini terdiri dari 25 satuan percobaan, setiap percobaan diulang 2 kali sehingga didapatkan 50 satuan percobaan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor percobaan. Faktor tersebut merupakan kombinasi dari air kelapa dan asam sitrat. Konsentrasi air kelapa yang digunakan yaitu 0%, 4%, 8%, 12% dan 16% sedangkan konsentrasi asam sitrat yang digunakan adalah 0 ppm, 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm, dan 400 ppm. Parameter yang diamati yaitu lamanya kesegaran bunga, presentase kemekaran bunga, larutan terserap dan warna bunga. Dari hasil penelitian, perlakuan terbaik adalah perlakuan konsentrasi air kelapa 4% dan asam sitrat 400 ppm dengan lama kesegaran bunga yaitu 11 hari, presentase kemekaran bunga sebesar 65,5%, total larutan terserap sebanyak 177,5 ml dengan warna bunga putih sangat pudar dan sedikit kecoklatan.


This research aims to obtain the best concentration  of coconut water and citric acid as a solution to extend Chrysanthemum cut flowers’ freshness period. The research is consisted of 25 experimental units, each experiment was repeated twice to gain 50 experimental units. The research uses a completely randomized design (CRD) with an experimental factor. The factor is a combination of coconut water and citric acid. The concentration of coconut water which was used  0%, 4%, 8%,12% and 16% meanwhile the concentrations of citric acid which was used 0 ppm,100 ppm, 200 ppm, 300 ppm, and 400 ppm. The parameters which is measured are;the flower‘s freshness period, percentage of flower bloom, the absorbed solution and the flower’s color. Based on the results of the research, it is known that the best treatment is the concentration of coconut water 4% and citric acid 400 ppm that will gain 11 days of flowers’ freshness period, the percentage of flowers’ bloom is 65.5%, the total absorbed solution  is 177.5 ml with flower’s color becoming very faded and slightly brown. 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adi, M. M. 2012. Pengaruh Pemberian Larutan Air Kelapa (Cocos Nucifera Dengan Penambahan Larutan Gula Terhadap Kesegaran Bunga Mawar Potong (Rosa hibrida). Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiah Surakarta.

Agustian, A., S. Friyanto, Supadi, A. Askin. 2003. Analisis Pengembangan Agriindustri Komoditas Perkebunan Rakyat (Kopi dan Kelapa) Dalam Mendukung Peningkatan Daya Saing Sektor Pertanian. Makalah Seminar Hasil Penelitian. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian Bogor.

Amiarsi, D., Yulianingsih, Murtiningsih dan Sjafullah. 2002. Penggunaan Larutan Perendam Pulsing Untuk Mempertahankan Kesegaran Bunga Mawar Potong Idole Dalam Suhu Ruangan. J. Horti 12 (3): 178-183

Andayani. 2011. Penanganan Pasca Panen Bunga Potong. http://sijanggut.blogdetik.com/2009/03/28/perawatan-bunga-potong/, diakses tanggal 22 Juli 2016.

Aristya, V. E., J., Supruyanta dan Taryono. 2008. Kajian Aspek Budaya dan Identifikasi Keragaman Morfologi Tanaman Kelapa (Cocos nucifera L.) Di Kabupaten Kebumen. Yogyakarta: Fakultas Pertanian Universitas Gadja Mada.
Badan Pusat Statistik, Statistik Pertanian 2013. Pusat Data Dan Informasi Pertanian Dan Kementrian Pertanian RI. 142-148

Balihiti. 2004. Teknologi Agribisnis Tanaman Hias. Jakarta: Balai Penelitian Tanaman Hias.
Cumming, R.W. 1964. The Chrysantheumum Book. D. Van Nostrand Comp. Inc. Enthnopharmacology. 96: 201-205\

Durkin. 1979. Senescene and postharvest physiology of cut flower. J. Hortic.Rev. 3 : 61- 113

George, E. T., Sherrington P.D. 1984. Plant Propagationbay Tissue Culture, Handbook and Directory of Commercial Laboratories. England: Exegetics Limited Eastern Press. Pp. 262,267,271,279

Gomes dan Gomez. 1995. Prosedur Statistic Untuk Penelitian, Diterjemahkan oleh Endang Syamsuddin dan Justika S. Baharsyah. Jakarta: Universitas Indonesia.

Hairurraziqin, Santoso B., Kgs A. 2014. Pemanfaatan air kelapa dan asam sitrat untuk memperpanjang kesegaran bunga potong sedap malam (Polianthes tuberose). Malang: Universitas Tribhuwana Tunggadewi.

Havely, A.H. dan S. Mayak. 1981. Senenscene and Postharvest Physiology of Cut Flower. Part 2. In Jules Janik (Ed). Horticultural Reviews. Avi Publishing Company. Inc, Wesport, Connecticut. Pp. 39-143

Havely, A. H., dan S. Mayak. 1979. Senescene and Postharvest Physiology of Cut Flowers. J. Hortic. Rev 1:204-236

Hardian, R. 1999. Formulasi Larutan Penyegar Pulsing dan Holding Bunga Sedap Malam Berbentuk Serbuk (Polianthes tubose var. Gracilis). . Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian IPB.

Hardenburg, R.E., Chien Yi Wang, Alley E. Watada. 1990. The Commercial Sorage of Fruit, Vegetables and Florisand Nursery Stocks. United States Department of Agricultural

Harry, Rusmini. 1994..Usahatani Bunga Potong. Bogor: Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi Penelitian.

Holstead, C. L. 1985. Care and Handling of Flowers and Plants. USA: The Society of Amerika Florist

Iriani, F.2009. Formulasi Lengkap Larutan Pengawet Bunga Potong Anyelir (Dyanthus Caryophillus). Jurnal Agrikultura 20(3): 225-231
Ketsa dan Boonrote. 1990. Teknik Pengemasan Bunga Potong Mawar. http://www.scribd.com/doc/54171723/Amiarsi-mawar. Diakses 22 juli 2018.
Lay, A., dan P. M. Pasang. 2003. Teknologi Pengolahan dan Strategi Pengembangan Unit Pengolahan Kelapa Komersil di Tingkat Pedesaan. Kelembagaan Perkelapaan di Era Otonomi Daerah. Prosiding Konferensi Nasional Kelapa V. Tembilahan 22-24 Oktober 2002. Pp 170-1181

Marwoto, B., T. Sutater, dan J. De Jong. 1999. Varietas Baru Krisan Tipe Spray. Jurnal Hortikultura.

Murtiningsih, W. dan T. Sutater. 1995. Pasca Panen Bunga Mawar. Jakarta: Balai Penelitian Tanaman Hias.

Nainggolan, K. 1995. Analisis Peluang Bisnis Foltikultura. Seminar Nasional Perhorti, 20 September 1995. 14 Hlm.

Nofianti, D. 2005. Kajian Sistem Pengemasan Bunga Mawar Potong (Rosa Hybrida) Selama Penyimpanan Untuk Memperpanjang Masa Pajangan. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Nur, II, Kardiyono, Umar, dan A. aris. 2003. Pemanfaatan Limbah Debu Sabut Kelapa Dalam Usahatani Padi Pasang Surut. Kelembagaan Perkelapaan di Era Otanomi Daerah. Konferensi Nasional Kelapa V Prosiding. 22-24 Oktober 2002. Tembilahan: 160-16
Prince, T.A. dan H. K. Tayama. 1988. Refrigerated Storage and Fresh Cut Flower Longevity. The Ohio State University. Departemen of Holtikultural. USA
Prabawati, S. 2001. Krisan Awet 20 Hari dengan “ Gula Pasir. Trubus. Edisi Maret, Th. XXXII, No. 376. Hal. 100.

Rismunandar. 1991. Budidaya Aneka Jenis Bunga Potong. Jakarta.: Swadaya.

Rismunandar. 1995. Budidaya Bunga Potong. Jakarta: Penebar Swadaya.

Roberto C.G., Werner, M., Manfred K. 1996. Drying Characteristic of Copra AnQuality of Coconut Oil. Journal Posharverst Biology and Technology 9: 361-372

Rukmana, H. Rahmat. 2003. Aneka Olahan Kelapa. Kanisius. Yogyakarta

Rukmana, R. dan A. E. Mulyana. 1997. Krisan. Yogyakarta: Seri Bunga Potong. Penerbit Kanisius.

Salinger, J.P. 1985. Commercial Flower Growing. New Zealand: Butterworths Holticultural Books.

Santosa, Hieronirus Budi 2003. Air Kelapa Limbah Penuh Khasiat. http//www.gizinot/eigibin/berita/fullnews.eig. Diaskes 13 januari 2018 pukul 22.00.

Siswoputanto, L.L.D. 1990. Keragaan Hasil-Hasil Penelitian Holtikultura. Prosiding. Jawa Barat: Pertemuan Aplikasi Paket Teknologi. Ciawi. 6-9 Agustus 1990.

Soerojo, R. 1991. Kebijaksanaan Pengembangan Tanaman Hias Di Indonesia. Prosiding. Seminar Tanaman Hias. Jawa Barat: 29 Agustus 1991

Suciati, N. 2002. Penggunaan Berbagai Jenis Larutan Perendam untuk mempertahankan Kesegaran Bunga Potong Sedap Malam (Polianthes tuberose L.). Skripsi. Bali: Program Studi Teknologi Pertanian. Universitas Udayana.

Warisno. 2004. Mudah Dan Praktis Membuat Nata De Coco. Jakarta: Media Pustaka.
Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2007. Menjaga Bunga Potong Agar Tetap Segar Volume 29. Nomor 6. http://www.bb_pascapanen@litbang.deptan.go.id. Diakses 17 agustus 2016.

Widjandi, S. 1981. Penyimpanan Buah-Buahan, Sayur-Sayuran dan Bunga-Bungaan. Bogor: Jurusan Teknologi Pertanian FATETA IPB.

Widyawan, R. dan Prahastuti, S. 1994. Bunga Potong Tinjauan Literatur. Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah. Jakarta : LIPI.

Wiraatmaja, L. W., I. N. G. Astawa, N. Deviantiri. 2007. Memperjuangkan Kesegaran Bunga Potong Krisan (Dendrathema Grandifora Tzyelev) Dengan Larutan Perendam Sukrosa dan Asam Sitrat. Agritrop. 26(3): 129-135.
Published
2018-10-28
How to Cite
MBULU, Maria Magdalena Kristiani; PUDJA, I. A. Rina Pratiwi; YULIANTI, Ni Luh. Pemanfaatan Air Kelapa Dan Asam Sitrat Sebagai Larutan Peraga Menggunakan Teknik Holding Untuk Memperpanjang Masa Kesegaran Bunga Potong Krisan (Chrysanthemum indicum L.) Tipe Spray. Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian), [S.l.], v. 7, n. 1, p. 159-166, oct. 2018. ISSN 2502-3012. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/beta/article/view/42551>. Date accessed: 02 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JBETA.2019.v07.i01.p06.
Section
Articles