Analisa Nilai Tambah Produk Hortikultura Selada (Lactuca sativa l) di Pasar Modern dengan Proses Penanganan Pascapanen

  • Enike Windari Sihite Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia.
  • I G.N. Apriadi Aviantara Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia.
  • Ni Luh Yulianti Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia.

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui penanganan pascapanen yang dilakukan pasar modern sampai selada dipasarkan; (2) menentukan nilai tambah dengan penanganan pascapanen dihitung dengan profit margin di pasar modern. Penelitian ini dilakukan pada awal bulan September sampai akhir Oktober 2016, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pengamatan langsung menggunakan kuisioner untuk mengumpulkan data. Penelitian dilakukan disalah satu pasar modern dan pasar tradisional untuk membandingkan perlakuan penanganan pascapanen terhadap selada. Penanganan pascapanen merupakan salah satu upaya suatu perusahaan untuk memberikan nilai tambah terhadap selada. Pasar modern dengan tingkat penjualan semua jenis selada sebanyak 88,99 kg dapat mengembalikan biaya penanganan pascapanen. Sedangkan pasar tradisional harus menjual selada sebanyak 121,55 kg untuk mengembalikan modal awal. Penanganan pascapanen sangatlah penting untuk mempertahankan umur simpan selada. Selain mempertahankan umur simpan selada, pasar modern memperoleh keuntungan lebih dan mendapat perhatian lebih dari konsumen dibandingkan pasar tradisional. Hasil penelitian ini juga memperoleh profit margin yang berbeda. Profit margin yang diperoleh pasar modern adalah sebesar 129,87% sedangkan profit margin yang diperoleh dari pasar tradisional adalah sebesar 25,3%. Profit margin yang diperoleh pasar modern sebesar 129,87% menunjukkan bahwa rasio penjualan yang tinggi merupakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu, sebaliknya jika rasionya rendah menandakan penjualan yang terlalu rendah untuk tingkat biaya tertentu, atau biaya yang terlalu tinggi untuk tingkat penjualan tertentu.


This study aims to (1) find out postharvest handling conducted by modern markets until the lettuce is marketed; (2) determining the added value with postharvest handling calculated by profit margin in the modern market. This research was conducted in early September until the end of October 2016, the method used in this research is descriptive method with direct observation using questionnaires to collect data. The study was conducted in one modern market and traditional markets to compare postharvest handling treatment of lettuce. Postharvest handling is one of the efforts of a company to provide added value to the lettuce. The modern market with the selling rate of all types of lettuce as much as 88.99 kg can restore the cost of postharvest handling. While the traditional market must sell as much as 121.55 kg lettuce to restore the initial capital. Postharvest handling is very important to maintain shelf life of lettuce. In addition to maintaining shelf life of lettuce, the modern market gains more and gets more attention from consumers than traditional markets. The results of this study also obtained a different profit margin. Profit margin obtained by modern market is 129,87% while profit margin obtained from traditional market is 25,3%. The profit margin obtained by the modern market of 129.87% indicates that a high sales ratio is a company's ability to generate high profits at a certain level of sales, on the contrary if the low ratio signifies sales that are too low for a certain level of cost, or cost too high for the level specific sales.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ahmad Sani Supriyanto, dan Masyhuri Machfudz. (2010). Metodologi Riset Manajemen Sumber daya Manusia. Malang: UIN Maliki Press.

Agus Purwanto, Erwan dan Dyah Ratih Sulistyastuti. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, Untuk Administrasi Publik, Dan Masalah-masalah Sosial. Yogyakarta: Gaya Media.

Anandita, R. 2004. Pemasaran Hasil Pertanian. Papyrus. Surabaya.

Anonim, 2004. Budidaya Tanaman Selada. Http://www. Warinte.progresio.or.id

Dina Wahdatil Hanifah. 2014. “Analisis Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS), dan Price to Book Valu (PBV) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Dalam Perhitungan Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2010-2013”. Jurnal. Universitas Brawijaya.

Bambang, Riyanto, 1999. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi ke empat, BPFE ,Yogyakarta.

Bourne, M.C. Overview of Postharvest Problem in Fruits and Vegetables Sec. Edition, National Academy Press, Washington DC. 1999.

Cahyono, B. 2005. Teknik Budi Daya dan Analisa Usahatani Selada. Aneka Ilmu, Semarang.

Hayami, Y et. AL, 1987. Analisis Nilai Tambah Dan Distribusi kripik Nangka. Lembaga Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang.

Haryanto, Eko dkk. 1995. Sawi dan Selada. Penebar Swadaya. Jakarta.

Haryanto, E., T. Suhartini, E. Rahayu, H. Sunarjono. 2003. Sawi dan Selada (Edisi Revisi). Penerbit Swadaya. Jakarta. 112 hal.

Muhtadi, D., Anjarsari, B. Meningkatkan Nilai Tambah Komoditas Sayuran. Prosiding.

M. Yusuf Samad.2006. Pengaruh Penanganan Pascapanen Terhadap mutu komoditas hortikultura. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia Vol. 8 No. 1 April 2006 Hlm. 31-36.

Mulawarman, Aji, 2009. KONSEP NILAI TAMBAH SYARIAH: Pengertian dan Definisi Nilai Tambah (62-konsep-nilai-tambah-syariahpengertian-dan-definisi-nilai-tambah-bagianpertama.htm) di akses pada tanggal 27 Mei 2010.

Nucifera Julduha dan Indra Kusumawardhani. 2013. Pengaruh net profit margin, current ratio, debt to asset ratio dan tingkat suku bunga terhadap beta saham syariah pada perusahaan yang terdaftar dijakarta islamic index. Jurnal Buletin Studi Ekonomi, Vol. 18, 144 No. 2, Agustus 2013.

Napitupulu, 2000. Analisis Nilai Tambah Dan Distribusi kripik Nangka. Lembaga Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang.

Rukmana, H. R. 1994. Bertanam Selada dan Andewi. Kanisius. Jakarta.

Rahmat Rukmana. 1994. "Budidaya Selada Alias Lettuce Dalam: Harian Haluan, Kamis 17 Maret 1994.

Samadi, B. 2014. Rahasia Budidaya Selada. Pustaka Mina. Depok.

Soekartawi. 1995. Analisis Usaha Tani. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Setyowari, R.N., Budiarti, A Pasca Panen Sayur. Penebar Swadaya, Jakarta 1992.

Singarimbun, M. dan S.Effendi.1989.Metode Penelitian Survei.P3ES.Jakarta.

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta.

Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin. (2011). Desain Penelitian Kuantitatif. Bandung: Karya Andhika Utama.
Published
2018-10-22
How to Cite
SIHITE, Enike Windari; AVIANTARA, I G.N. Apriadi; YULIANTI, Ni Luh. Analisa Nilai Tambah Produk Hortikultura Selada (Lactuca sativa l) di Pasar Modern dengan Proses Penanganan Pascapanen. Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian), [S.l.], v. 6, n. 2, p. 55-63, oct. 2018. ISSN 2502-3012. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/beta/article/view/40265>. Date accessed: 02 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JBETA.2018.v06.i02.p01.
Section
Articles