Kinerja Teknologi Budidaya Jagung Hibrida di Indonesia

  • TRI HASTINI Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat, Jl. Kayuambon No. 80 Lembang Bandung Barat 40391
  • IRMA NOVIANA Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat, Jl. Kayuambon No. 80 Lembang Bandung Barat 40391

Abstract

The performance of hybrid maize cultivation technology in Indonesia. Maize is the most important crop after rice. Beside as a food, maize has other functions as forage and raw material of bioethanol. In Indonesia, the need of maize increases every year. To fulfil the need, an appropriate breakthrough that can increase maize production significantly,  is required. The  most  popular  breakthrough  is the  use  of hybrid variety, that is the first generation derived from two or more pure lines crossing. This review discusses the results of hybrid maize researchs and assessments at various types of agroecosystem. Maize hybrid variety planting accompanied by the appropriate location specific technologies could increase maize productivity significantly.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amin, M., S. Zaenaty. (2012). Respon petani terhadap gelar teknologi budidaya jagung hibrida Bima 5 di Kabupaten Donggala. Agrika. 6(1): 34 – 47.
Antara, M. (2010). Analisis produksi dan komparatif antara usahatani jagung hibrida dengan non hibrida di Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi. J. Agroland. 17(1): 56– 62.
Antara, M. (2010). Efisiensi penggunaan input produksi usahatani jagung hibrida di Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi. J. Agroland. 17(3): 213 – 218.
Aqil, M., R.Y. Arvan. (2016). Deskripsi Varietas Unggul Jagung. Balai Penelitian Tanaman Serealia, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Aqil, M., C. Rapar, Zubachtirodin. (2012). Deskripsi Varietas Unggul Jagung. Balai Penelitian Tanaman Serealia, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bahtiar, M. Azrai, M.A. Biba, M. Syakir. 2018. Daya saing calon varietas jagung hibrida NASA-29 di Jawa Timur. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. 2(1): 35 – 42.
Bakhri, S. (2007). Petunjuk Teknis Budidaya Jagung dengan Konsep Pengelolaan Tanaman Terpadu. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Balai Penelitian Tanaman Serealia. (2019). Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Serealia 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Biba, M.A. (2015). Pengaruh jarak tanam dan varietas jagung hibrida terhadap pendapatan petani. Prosiding Seminar Nasional Serealia. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian: 745 – 750.
Biba, M.A. (2016). Preferensi petani terhadap jagung hibrida berdasarkan karakter agronomik, produktivitas, dan keuntungan usahatani. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. 35(1): 81 – 88.
BPS [Badan Pusat Statistik]. (2018). Statistik Indonesia 2018. Badan Pusat Statistik.
Crow, J.F. (1998). 90 Years Ago: The Beginning of Hybrid Maize. edited by Crow JF, Dove WF. Perspectives Anectdotal, historical and critical commentaries on genetics. Genetics 148: 923 – 928.
Dani, U., M. Asminah, K. Permadi, Y. Karyati, N. Selviyana. (2014). Pengaruh kombinasi formulasi pupuk hayati dan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung (Zea mays L.) kultivar Pioneer 21. Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan. 2(1): 1 – 12.
Dibb, D.W., W.R. Thompson. (1985). Interaction of potassium with other nutrients. In Potassium in Agriculture. Soil Sci. Soc. Amer. Madison. WI. USA. p 515-532. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. 2018. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Jagung Tahun 2018. Kementerian Pertanian.
Efendi, R., Z. Bunyamin, A. Andriyani. (2013). Karakter phenotipic jagung hibrida Bima 3. Prosiding Seminar Nasional Serealia 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2013: 123 – 131.
Erawati, B.T.R., A. Hipi. (2010). Adaptasi beberapa varietas jagung hibrida di lahan sawah. Prosiding Pekan Serealia Nasional 2010. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2010: 122 – 131.
Erawati, B.T.R., A. Hipi. (2017). Pengaruh jarak tanam terhadap pertumbuhan dan hasil beberapa varietas jagung hibrida di kawasan pengembangan jagung Kabupaten Sumbawa. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian 2016. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Tekonologi Pertanian. 2016: 608 – 616.
Frascaroli, E., M.A. Canè, P. Landi, G. Pea, L. Gianfranceschi, M. Villa, M. Morgante, M.E. Pè. (2007). Classical genetic and quantitative trait loci analysis of heterosis in a mayze hybrid between two elite inbred lines. Genetics. 176: 625 – 644.
Habib, A. (2013). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi jagung. Agrium. 18(1): 79 – 87.
Haryati, Y., K. Permadi. (2014). Kajian beberapa varietas unggul jagung hibrida dalam mendukung peningkatan produktivitas jagung. Agrotrop 4(2): 188 – 194.
Hoerussalam, A. Purwantoro, A. (2013). Induksi ketahanan tanaman jagung (Zea mays L.) terhadap penyakit bulai melalui seed treatment serta pewarisannya pada generasi S1. Ilmu Pertanian. 16(2): 42 – 59.
https://belajartani.com/inilah-daftar-perusahaan-benih-di-indonesia-berdasarkan-kepemilikan-saham/diakses tanggal 27 November 2019.
Kasno, A., (2009). Respon tanaman jagung terhadap pemupukan fosfor pada typic dystrudepts. J. Tanah Trop. 14(2): 111 – 118.
Kusuma, P.T.W.W., D.J. Rachbini. (2019). Simulasi kebijakan penambahan areal tanam dan peningkatan produktivitas dalam mendukung tercapainya swasembada jagung. Agritech. 39(3): 188 – 199.
Lamkey, K.R., J.W. Edward. (1999). Quantitative genetics of heterosis. hlm 35. dalam The Genetics and Exploitation of Heterosis in Crops. Editor J.G. Coors dan S. Pandey. American Society of Agronomy, Crop Science Society of America, and Soil Science Society of America, Madison.
Lykhovyd, P.V., V.O Ushkarenko, S.O Lavrenko, N.M Lavrenko, O.H Zhuikov, I.M Mrunsky, N.O Didenko. (2019). Leaf area index of sweet corn (Zea mays ssp. saccharata L.) crops depending on cultivation technology in the drip irrigated conditions of the south of Ukraine. Modern Phytomorphology. 13: 1 – 4.
Madonni, G.A., M.E. Otegui. (1996). Leaf area, light interception, and crop development in maize. Field Crop Research 48: 81 – 87.
Marschner, P., (1986). Marschner’s Mineral Nutrition of Hinger Plants 3rd ed. Chennai [IND]. Macmillan Company. p. 5.
Nagur, T., D.L. Oswalt, F. Singh. (1991). A Glossary for Crop Improvement. International Crop Research for the Semi-Arid Tropics. Patancheru Andhra Pradesh India.
Pakki, S., (2017). Kelestarian ketahanan varietas unggul jagung terhadap penyakit bulai Peronosclerospora maydis. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. 1(1): 37 –44.
Patola, E., (2008). Analisis pengaruh pupuk urea dan jarak tanam terhadap produktivitas jagung hibrida P-21 (Zea mays L.). INNOFARM: Jurnal Inovasi Pertanian. 7(1): 51 – 65.
Puntel, L.A., (2012). Field characterization of maize photosynthesis response to light and leaf area index under different nitrogen levels: a modelling approach. Graduate Theses and Dissertations. Iowa State University. Ames. Iowa. [USA].
Pujiastuti, E., H. Hanafi, S.W. Budiarti, Suwarti. (2013). Respon petani terhadap beberapa jagung hibrida varietas Bima melalui pendampingan SL-PTT jagung di Kabupaten Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogayakarta. Prosiding Seminar Nasional Serealia 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2013: 658 – 663.
Rohaeni, E.S., N. Amalia, A. Subhan, A. Darmawan, Sumanto. (2008). Pemanfaatan janggel jagung sebagai pakan ternak sapi di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. 11(2): 126– 132.
Sirappa, M.P., M. Nurdin. (2010). Tanggapan varietas jagung hibrida dan komposit pada pemberian pupuk tunggal N, P, K dan pupuk kandang di lahan kering. Jurnal Agrotropika. 15(2): 49 – 55.
Shull, G.H. (1910).The genotypes of maize. The American Naturalist. Vol. XLV: 234 –252.
Stuber, C.W. (1976). Heterosis in plant Breeding. hlm. 227. dalam J. Janick. 1994. Plant Breeding Reviews. vol 12. John Wiley & Sons, Inc. Toronto.
Suarni, S. & Widowati. (2007). Struktur, komposisi, dan nutrisi jagung. hlm. 410 - 426. Dalam Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jagung : Teknik Produksi dan Pengembangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Suarni, M. Yasin. 2011. Jagung sebagai sumber pangan fungsional. Iptek Tanaman Pangan. 6(1): 41 – 56.
Suryana, A., A. Agustian. (2014). Analisis daya saing usahatani jagung di Indonesia. Analisis Kebijakan Pertanian. 12(2): 143 – 156.
Sutoro. (2015). Determinan agronomis produktivitas jagung. Iptek Tanaman Pangan. 10(1): 39 – 46.
Syuryawati, Faesal. (2016). Kelayakan finansial penerapan teknologi budidaya jagung pada lahan sawah tadah hujan. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. 35(1): 71– 80.
Tabri, F. (2010). Pengaruh pupuk N, P, K terhadap pertumbuhan dan hasil jagung hibrida dan komposit pada tanah inseptisol endoaquepts Kabupaten Barru Sulawesi Selatan. Prosiding Pekan Serealia Nasional 2010. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2010: 248 – 253.
Published
2020-11-30
How to Cite
HASTINI, TRI; NOVIANA, IRMA. Kinerja Teknologi Budidaya Jagung Hibrida di Indonesia. Agrotrop : Journal on Agriculture Science, [S.l.], v. 10, n. 2, p. 123-141, nov. 2020. ISSN 2654-4008. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/agrotrop/article/view/67070>. Date accessed: 25 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/AJoAS.2020.v10.i02.p03.
Section
Articles