Analisis Spasial Pengembangan Daya Tarik Wisata Berbasis Sistem Informasi Geografis di Desa Manikyang Kecamatan Selemadeg Kabupaten Tabanan
Abstract
Spatial Analysis of Tourist Attraction Development Based on Geographic Information System in Manikyang Village Selemadeg District Tabanan Regency. A tourist attraction is everything that has a unique attraction, interesting, high value, which can be a reason for tourists to visit a location. Manikyang village has tourism potential that has not been managed, tourism potential development has not been maximized, lack of utilization, management of natural resources and human resources so it has not been able to provide economic benefits for the community. Based on these problems, tourist attractions can be developed using spatial analysis based on Geographic Information System. The system performs tourist attraction analysis using spatial-based data and information. This study aims to identify the types and distribution of tourist attractions and analyze the direction of tourism attraction development in Manikyang Village. The method used is spatial analysis based on land use type, tourist attraction location points, facilities, and accessions. The results of spatial data processing and field surveys show that Manikyang Village has 6 natural tourism potentials, 4 artificial tourism potentials, and 3 cultural/religious tourism potentials spread across 5 banjar villages. The results show that Manikyang Village is suitable to be developed as a tourism themed Ecotourism and Religious Tourism with the tourism attraction development zone divided into a core zone covering an area of 19 ha (6.17%), a buffer zone covering an area of 277.38 ha (90.06%), and a support zone of 11.62 ha (3.77%).
Downloads
References
Atmaja, D. M. (2018). Studi Lahan Kering untuk Pengembangan Pariwisata di Kawasan Tri Danau Bedugul Bali. Universitas Pendidikan Ganesha. Vol 2: 219-230.
Dinas Pariwisata Provinsi Bali. (2018). Data Kawasan dan Daya Tarik Wisata Tahun 2018. Tersedia pada: https://www.baliprov.go.id/web/pariwisata/ (Diakses 26 Juni 2021)
Fitari, Y. dan Ma’arif, S. (2017). Manfaat Pengembangan Desa Wisata Wonolopo terhadap Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan Masyarakat Lokal. Jurnal Wilayah dan Lingkungan. Vol. 5(1):29-44.
Hadiwijoyo, S. S. (2012). Perencanaan Pariwisata Perdesaan Berbasis Masyarakat. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hanif, M. Nofrizal, A Y. dan Suasti, Y. (2017). Investigation Natural Forest Ecosystem Use High Resolution and Lidar Data. Journal Environment and Earth Science. Vol. 7(10): 124-131.
Himawan, A, N. dan Rahmawati, D. (2013). Analisis Zona Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Watu Ulo di Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember. Jurnal Teknik Pomits. Vol. 2(1): 1-6.
Herawati, N. L. (2015). Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Berbasis Subak sebagai Bagian Warisan Budaya Dunia Unesco di Desa Mangesta Kabupaten Tabanan. JUMPA. Vol. 2(1): 79-103.
Junaidi. Amril. Edi, J. K. Ridwansyah, M. Hastuti, D. dan Aminah, S. (2019). Arahan Zonasi pada Pengembangan Agrowisata Berbasis Community Based Tourism Desa Renah Alai. Jurnal Inovasi, Teknologi, dan Dharma Bagi Masyarakat. Vol. 1(1): 29-36
Kementerian Pariwisata. (2015). Rencana Strategis: Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Tahun 2015-2019. Kementerian Pariwisata.
Manalu, S. H. dan Citra, I P. A. 2020. Strategi Pengembangan Daya Tarik Wisata Air Terjun di Desa Sambangan. Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha. Vol. 8(3): 148-156.
Nofrizal, A Y. (2017). Normallized Difference Built-Up Index (NDBBI) sebagai Parameter Identifikasi Perkembangan Permukiman Kumuh pada Kawasan Pesisir di Kelurahan Kalang Kawal, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan. Tunas Geografi. Vol. 6(2): 143-150.
Nuranisa. (2017). Strategi Pengembangan Objek Wisata Alam Air Terjun Bayang Sani di Kecamatan Bayang. Jurnal Swarnabhumi. Vol. 2(2): 55-62.
Pande, I K. A. (2020). Kecamatan Selemadeg Dalam Angka 2020. Tabanan: Badan Pusat Statistik
Prasetya, F. D. Y. dan Khomsin. (2013). Evaluasi Kemampuan Lahan untuk Mendukung Pengembangan Pariwisata dengan Menggunakan Data Citra Satelit. GEOID. Vol 8(2): 151-159.
Purnawan, N. L. R. dan Sardiana I K. (2017). Paket Wisata Edukasi Subak Upaya Menjaga Keberlanjtan Potensi Pertanian dan Pariwisata Berbasis Budaya di Bali. Jurnal Kawistara. Vol. 7(3): 207-314
Santika, I N. W. T. (2019). Perkembangan Pariwisata Kabupaten Tabanan. Tabanan: Badan Pusat Statistik.
Samiarta, I G. dan Mahagangga, I G. A. O. (2016). Perkembangan Desa Wisata Di Kabupaten Badung (Studi Kasus Desa Wisata Baha). Jurnal Destinasi Pariwisata. Vol. 4(2): 114-117.
Sardiana, I K. (2018). The Study of Development of Urban Farming Agrotourism Subak-Irrigation-Based In Sanur Tourism Area, Denpasar City, Bali. Denpasar: Journal of Indonesian Tourism and Development Studies.
Sasono, A. P. M. dan Umilia, E. (2015). Kriteria Pengembangan Kawasan Wisata Budaya Jalan Besar Ijen Kota Malang. Jurnal Teknik ITS. Vol. 4(2): 100-103.
Sukaatmadja, I P. G. Wardana, M. Purbawangsa, I. B. A. Rahanatha, G. B. (2017). Pariwisata Spiritual: Berbasis Event – Event Upacara Agama Hindu. Prosiding Seminar Nasional AIMI: 529-537
Sukadi. Sutama. dan Sanjaya. (2013). Pengembangan Potensi Pariwisata Spiritual Berbasis Masyarakat Lokal di Bali. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora. Vol. 2(1): 150-157.
Widiastini, N. M. A. Adiputra, I M. P. Sujana, E. dan Yudiatmaja, F. (2015). IbIKK Wisata Religi Hindu Bali. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. Vol. 4 (2): 185-191.
Zakaria, F. dan Suprihardjo, R. D. (2014). Konsep Pengembangan Kawasan Desa Wisata di Desa Bandungan Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan. Jurnal Teknik POMITS. Vol. 3(2): 245-249.