Kerusakan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Bubuk Simplesia Rimpang Jahe (Zingiber officinale Roscoe) oleh Cahaya dan Panas
Abstract
Tujuan penelitian adalah meminimalkan terbentuknya oksigen singlet dengan cara meminimalkan pengaruh cahaya pada tahap proses pengeringan dalam pembuatan simplesia jahe sehingga diperoleh kandungan antioksidan yang tinggi. Penelitian ini menentukan cara dan lama pengeringan yang tepat pada pembuatan simplesia jahe. Penelitian ini dicobakan dengan menggunakan dua cara pengeringan yaitu pengeringan oven (suhu 45oC dalam gelap) dan penjemuran sinar matahari (cahaya dan panas). Kedua cara pengeringan tersebut divariasi dengan lama pengeringan yaitu 0, 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45 50, dan 55 jam yang diulang dua kali. Aktivitas antioksidan sintetis Butylated Hidroxytoluene (BHT) digunakan sebagai pembanding. Pengujian meliputi aktivitas antioksidan dengan metode Thiobarbituric Acid (TBA) dan Ferry Thiocyanate (FTC). Data dari masing-masing cara pengeringan dianalisis dengan analisis regresi linier, kuadratik dan eksponensial. Penentuan persamaan dan grafik terpilih dilihat dari nilai R2 tertinggi. Hasil Aktivitas antioksidan simplesia jahe pada beberapa pengujian (FTC dan TBA), metode pengering oven (panas) mempunyai kemampuan aktivitas antioksidan lebih baik dibandingkan metode pengering sinar matahari (cahaya dan panas). Pengering oven yang mempunyai aktivitas tinggi dengan kadar air di bawah 10% yaitu pada lama pengeringan 15 jam pada suhu 45oC. Konsentrasi optimum ekstrak bubuk simplesia jahe yang mempunyai aktivitas antioksidan setara dengan aktivitas antioksida sintesis BHT (200 ppm) adalah 1800 ppm.