HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIODEMOGRAFI DAN PANJANG BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BADUTA USIA 6 – 24 BULAN DI KOTA DENPASAR
Abstract
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar. Stunting dipengaruhi oleh sosiodemografi, ibu hamil, pola makan balita, serta ekonomi. Stunting di Indonesia memiliki prevalensi sebesar 36% atau sebanyak 8,8 juta balita. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik sosiodemografi dan panjang badan lahir dengan kejadian stunting pada balita usia 6 – 24 bulan di Kota Denpasar. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di beberapa wilayah kerja puskesmas I dan II wilayah Denpasar Barat dengan mengikuti kegiatan posyandu. Peneliti melakukan wawancara dengan ibu balita, dengan menggunakan lembar kuesioner, dan data akan diolah dan dianalisis dengan software SPSS versi 26.0 Hasil yang didapatkan terdapat hubungan antara usia ibu saat hamil dan status panjang lahir dengan kejadian stunting pada balita usia 6 – 24 bulan di Kota Denpasar. Orang tua diharapkan untuk memperhatikan gizi anaknya terutama bagi anak yang lahir dengan panjang lahir pendek agar tidak mengalami stunting saat balita. Diperlukan penyuluhan bagi ibu hamil dan ibu balita tentang penyebab stunting di puskesmas.
Kata Kunci : Stunting, Panjang Badan Lahir, Baduta