PROFIL SUSU KAMBING ETAWAH YANG DIPELIHARA DI PETERNAKAN RAKYAT DI KECAMATAN BUSUNGBIU, KABUPATEN BULELENG, BALI
Abstrak
Penelitian yang bertujuan untuk melengkapi database yang mengidentifikasi hambatan, tantangan dan kesempatan dalam memelihara kambing di Bali telah dilaksanakan melalui kegiatan observasi langsung, wawancara peternak kambing Etawah secara formal terstruktur, wawancara informan kunci, dan focus group discussions dari Juli hingga September 2018. Sebuah survey telah dilakukan terhadap tiga peternak yang memelihara kambing berintegrasi dengan kebun Coffea spp. dan Theobroma cacao di Kecamatan Busungbiu, Buleleng. Ketiga peternak memberikan hijauan lebih-kurang 5 kg/ekor/hari (TrC) kepada induk laktasi, satu peternak memberikan tambahan 10% dari hijauan dengan silase odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) (TrO) dan peternak lain memberikan tambahan campuran probiotik dengan air minum secara ad lib (TrP). Data profil susu dari 10 induk laktasi dengan rataan berat badan 32.9±1.0 kg dan umur 3.0±0.1 tahun (P>0.05) terdiri dari 3 induk laktasi TrC, 3 induk laktasi TrO dan 4 induk laktasi TrP. Parameter profil susu meliputi BJ, alkohol, pH, dan TPC (CFU/ml). Hasil menunjukkan bahwa BJ TrO 1.0330±0.0020 adalah nyata sangat besar dari BJ TrP 1.0280±0.0010 dan BJ TrC 1.0280±0.0020 (P<0.05). Sebaliknya, pH TrO 6.77 ± 0.05 adalah nyata sangat kecil dibandingkan pH TrP 6.95 ± 0.04 maupun pH TrC 6.86 ± 0.05. Namun TPC TrO 2.334.000±670.400 CFU/ml adalah nyata lebih banyak dibandingkan dengan TrP 14.400±580.600 CFU/ml (P<0.05) maupun dengan TrC 580±670.400 CFU/ml (P<0.05). Disimpulkan bahwa tatalaksana pemerahan oleh peternak yang memberikan silase odot pada kambingnya nyata lebih buruk dilihat dari jumlah TPC (P<0.05) walaupun BJ nyata lebih tinggi (P<0.05).
Kata kunci: database, susu kambing, peternakan rakyat, probiotik dan silage odot.

