PERFORMANS KELINCI YANG DIPELIHARA PADA KEPADATAN TERNAK DAN PEMBERIAN RANSUM DENGAN IMBANGAN ENERGI DAN PROTEIN BERBEDA
Abstract
Penelitian ini telah dilakukan selama 10 minggu, bertujuan untuk mengetahui performans kelinci yang dipelihara pada kepadatan ternak dan pemberian ransum dengan imbangan energi dan protein berbeda. Kelinci yang digunakan adalah kelinci lokal jantan lepas sapih umur 5 minggu sebanyak 36 ekor dengan berat 391,31 g ± 41,86. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 3 x 2 dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah kepadatan ternak (L) yang terdiri atas kepadatan ternak 1 ekor/0,35 m² ( ), kepadatan ternak 2 ekor/0,35 m² ( ), dan kepadatan ternak 3 ekor/0,35 m² ( ). Faktor kedua adalah Imbangan energi protein ransum (R) yang terdiri dari ransum dengan imbangan energi dan protein 147 ( ), dan imbangan energi protein ransum 151 ( ). Variabel yang diamati adalah variabel iklim mikro dan variabel performans. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis sidik ragam menggunakan program Costat versi 6.4, apabila diantara perlakuan terdapat perbedaan yang nyata (P<0,05) maka analisis dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan (Steel dan Torrie, 1980). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa iklim mikro pada perlakuan kepadatan ternak dan ransum dengan imbangan energi dan protein yang berbeda memberikan pengaruh tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap kelembaban udara, temperatur udara, “temperature humidity index” dan radiasi matahari. Performans pada perlakuan kepadatan ternak dan menyebabkan konsumsi air dan ransum lebih tinggi sehingga berat badan akhir pada kandang dan juga lebih tinggi dibandingkan kecuali pertambahan berat badan dan FCR memberikan pengaruh tidak berbeda nyata (P>0,05). Performans pada perlakuan ransum dengan imbangan energi dan protein menyebabkan konsumsi air, ransum, berat badan akhir dan pertambahan berat badan lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan perlakuan ransum sedangkan FCR yang memberikan pengaruh tidak berbeda nyata (P>0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi perbedaan iklim mikro pada kandang dengan perlakuan kepadatan ternak dan imbangan energi dan protein yang berbeda. Performans kelinci jantan lokal pada perlakuan kepadatan ternak 2 ekor/0,35 m² ( ) lebih baik dibandingkan dengan kepadatan ternak 3 ekor/0,35 m² ( ) dan 1 ekor/0,35 m² ( ). Performans kelinci jantan lokal yang diberi ransum dengan energi termetabolis 2500 kkal/kg dan CP 16% dengan imbangan energi dan protein 147 ( ) lebih baik daripada perlakuan ransum dengan energi termetabolis 2800 kkal/kg dan CP 17,5% dengan imbangan energi dan protein 151 ( ).