PENGARUH PERBEDAAN PEJANTAN SEBAGAI SUMBER SEMEN TERHADAP PERFORMANS REPRODUKSI SAPI BALI DI SENTRA PEMBIBITAN SAPI BALI SOBANGAN
Abstract
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh perbedaan pejantan sebagai sumber semen terhadap performans reproduksi sapi bali di Sentra Pembibitan Sapi Bali Sobangan. Adapun penelitian tersebut berlangsung selama tiga bulan yaitu mulai dari tanggal 4 Januari 2014 sampai tanggal 4 April 2014. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 42 ekor sapi betina yang melahirkan untuk pertama kali dengan tiga semen pejantan masing-masing adalah pejantan Nitih, Kertalaba dan Basudewa. Perkawinan dilakukan dengan inseminasi buatan. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah “service per conception” (S/C), “non return rate” (NRR), lama bunting dan bobot lahir. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah “unbalanced design with unequal number of progeny per sire. Pendugaan nilai heritabilitas (h2) lama bunting dan bobot lahir dihitung dengan metode analisis saudara tiri sebapak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan “service per conception” (S/C) dan “non return rate” (NRR) sapi bali masing-masing adalah 1,21 ± 0,42 dan 78,57%. Rataan lama bunting sapi bali adalah 287,52 ± 0,42 hari. Rataan lama bunting pedet jantan dan betina masing-masing adalah 287,58 ± 5,99 hari dan 287,44 ± 4,37 hari. Rataan bobot lahir adalah 16,55 ± 1,81 kg. Rataan bobot lahir pedet jantan dan pedet betina masing-masing adalah 16,62 ± 2,08 kg dan 16,44 ± 1,29 kg. Pengaruh perbedaan pejantan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P>0,05) terhadap lama bunting dan bobot lahir. Nilai heritabilitas lama bunting dan bobot lahir masing-masing adalah sebesar 0,414 ± 0,69 dan 0,577 ± 0,79. Nilai heritabilitas ini merupakan nilai yang tergolong tinggi. Nilai heritabilitas lama bunting dengan bobot lahir ini menunjukkan bahwa seleksi efektif untuk menurunkan lama bunting dan meningkatkan bobot lahir.