PENGARUH TINGKAT NAUNGAN BERBEDA TERHADAP HASIL RUMPUT Stenotaphrum secundatum PADA TANAH MEDITERAN
Abstrak
Hijauan adalah kebutuhan yang sangat penting bagi ternak ruminansia. Salah satu rumput yang memiliki adaptasi tinggi terhadap pengaruh tingkat naungan adalah rumput Stenotaphrum secundatum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat naungan berbeda terhadap hasil rumput Stenotaphrum secundatum pada tanah mediteran. Penelitian dilakukan di Desa Sading, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Penelitian berlangsung selama 12 minggu, menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Terdapat 4 perlakuan dan setiap perlakuan diulang sebanyak 7 kali, sehingga terdiri dari 28 unit percobaan. Perlakuan tersebut yaitu: N0: tanpa naungan 0%, N1: Tingkat naungan 20%, N2: Tingkat naungan 40%, N3: Tingkat naungan 60%. Variabel yang diamati berat kering daun, berat kering batang, berat kering total hijauan, berat kering akar, nisbah berat kering daun dengan berat kering batang, dan nisbah berat kering total hijauan dengan berat kering akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh tingkat naungan berbeda pada rumput Stenotaphrum secundatum memberikan hasil signifikan pada variabel berat kering daun, berat kering batang, berat kering total hijauan, berat kering akar dan nisbah berat kering total hijauan dengan berat kering akar, sedangkan pada variabel nisbah berat kering daun dengan berat kering batang memberikan hasil nonsignifikan. Dapat disimpulkan bahwa Tingkat naungan berbeda berpengaruh terhadap hasil rumput Stenotaphrum secundatum pada tanah mediteran dan tingkat naungan 20% memberikan hasil rumput Stenotaphrum secundatum terbaik pada tanah mediteran.