PERTUMBUHAN DAN HASIL HIJAUAN KEMBANG TELANG (Clitoria ternatea) YANG DIBERI FREKUENSI DAN DOSIS PUPUK KOTORAN KELINCI BERBEDA
Abstrak
Salah satu langkah mengatasi keterbatasan hijauan adalah dengan memanfaatkan tanaman legum Clitoria ternatea. Pupuk anorganik dalam jangka panjang akan merusak sifat fisik tanah yang membuat tanah jadi keras serta menggumpal. Pupuk kandang kotoran kelinci dapat menjadi sebuah alternatif karena memilki kandungan bahan organik tinggi yaitu C/N ration (10–12%), P (2,20–2,76%), K (1,86%), Ca (2,08%), dan pH (6,47–7,52) yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan Clitoria ternatea. Penelitian berlangsung selama 10 minggu (2 minggu persiapan, 8 minggu pengambilan data). Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah frekuensi pemberian pupuk (F1= 1 kali) dan (F2= 2 kali). Faktor kedua adalah dosis pupuk terdiri atas (D0 = 0 ton ha-1), (D5 = 5 ton ha-1), (D10 = 10 ton ha-1), (D15 = 15 ton ha-1), (D20 = 20 ton ha-1) sehingga terdapat 10 unit percobaan dan tiap unit percobaan diulang 4 kali sehingga diperlukan 40 pot percobaan. Variabel yang diamati yaitu variabel pertumbuhan, hasil, dan karakteristik tumbuh. Hasil penelitian menunjukkan terjadi interaksi antara frekuensi dan dosis pupuk kotoran kelinci pada nisbah berat kering total hijauan dengan berat kering akar. Pertumbuhan dan hasil terbaik pada pemberian frekuensi 1 kali dan dosis 5 ton ha-1 pupuk kotoran kelinci terhadap pertumbuhan dan hasil terbaik tanaman Clitoria ternatea.