Solidaritas Organisasi Muslimah Masjid Agung Ibnu Batutah di Nusa Dua, Bali
Abstract
Penelitian ini berfokus pada fenomena solidaritas sosial Muslimah Masjid Agung Ibnu Batutah (Musmaiba) di Nusa Dua, Bali. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan dampak sosial dari solidaritas Musmaiba bagi anggota dan masyarakat sekitarnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif-naratif. Teori yang dipilih sebagai pisau bedah dalam menganalisis penelitian ini adalah solidaritas sosial dari Emile Durkheim. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa terdapat beberapa program yang diselenggarakan Musmaiba diantaranya tahsin al-Quran, penajian fiqih wanita, kegiatan rutin bulanan, pembinaan anak yatim dan duafa, koperasi, arisan, kunjungan sosial dan keperawatan jenazah. Terdapat dua dampak dari adanya solidaritas Musmaiba, yakni dampak sosial budaya dan dampak sosial ekonomi. Kemudian, faktor pembentuk solidaritas sosial pada Musmaiba diantaranya pembagian kerja rendah, kesadaran kolektif kuat, hukum yang berlaku adalah hukum agama, individualitas rendah, dan spesialisasi masyarakat yang cukup beragam. Solidaritas yang terbentuk tidak membuat organisasi ini bersikap primordial, Musmaiba memiliki sikap terbuka kepada umat beragama lain. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, penulis memandang bahwa dampak sosial dari adanya solidaritas sosial Musmaiba tidak lepas kaitannya dengan hubungan kekeluargaan yang telah mereka bangun. Hubungan ini memunculkan sikap mempertahankan dan melestarikan nilai-nilai, saling peduli, dan dorongan untuk saling menyejahterakan satu sama lain.