EDITORIAL
Abstract
Publikasikan Edisi Khusus Jurnal Ruang-Space yang pertama ini telah diinspirasi oleh Perayaan Ulang Tahun Emas, Fakultas Teknik dan Program Studi Arsitektur di Bulan Oktober tahun 2015 lalu. Edisi ini merupakan salah satu wujud rasa syukur terhadap kontribusi yang telah disumbangkan, baik oleh Fakultas maupun Program Studi di ranah akademik. Publikasi Jurnal Ruang-Space menunjukan keinginan yang sungguh-sungguh untuk menyediakan wadah yang bisa dimanfaatkan sebagai media diseminasi beragam temuan penelitian dan hasil studi, baik yang didasari kajian teoritis maupun diskusi intensif yang dilandasi argumentasi ilmiah dari beragam sudut pandang keilmuan. Dalam Edisi Khusus yang pertama ini, Jurnal Ruang-Space mengusung ‘permukiman etnik’ sebagai temanya. Keputusan ini diambil untuk mengkonsolidasikan tema penelitian yang telah dicanangkan untuk dilaksanakan oleh civitas akademika di Program Studi Arsitektur dalam lima tahun ke depan. Delapan artikel telah dipilih sebagai bagian dari publikasi di edisi ini.
Artikel yang pertama ditulis oleh Alexander Cuthbert dan Gusti Ayu Made Suartika. Tulisan ini dilatarbelakangi oleh ide-ide ‘ke-vernakular-an,’ yang muncul sebagai kelanjutan dari keterlibatan penulis dalam bidang arsitektur dan permukiman etnik, dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Tulisan ini merupakan perpanjangan dari pertanyaan-pertanyaan teoritis serta temuan-temuan yang sebelumnya telah dituangkan ke dalam buku serta beberapa artikel ilmiah. Tulisan ini juga memproposisikan beberapa metodologi yang bermanfaat dalam menganalisa lingkungan terbangun khususnya yang dipandang sebagai ‘lingkungan vernakular’. Artkel kedua ditulis oleh Ni Ketut Agusintadewi yang mengeksplorasi faktor-faktor penentu yang mendasari keunikan struktur spasial dari beragam permukiman Sasak, salah satu permukiman asli dari Pulau Lombok. Artikel ketiga ditulis oleh Ni Made Swanendri dengan mengambil Timbrah, salah satu permukiman Bali Aga yang terletak di Kabupaten Karangasem, bagian timur Bali, sebagai lokus studi. Penulis memfokuskan penelitiannya pada pendalaman sistem kepercayaan, wujud rumah tinggal, pengaturan lingkungan di sekitar rumah, dan bagaimana atribut-atribut ini berevolusi maupun berrevolusi.
Artikel keempat disusun oleh Fabiola T. A. Kerong, yang membicarakan tentang keunikan tatanan spasial dari permukiman adat Desa Nggela di Flores, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Artikel kelima ditulis oleh Mohammad Raditya Perdana. Penelitian ini menstudi tentang peranan upacara ritual Penti dalam penataan ruang di permukiman tradisional Kampung Wae Rebo, Flores, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Artikel keenam dikontribusikan oleh Ni Putu Suda Nurjani, yang mendiskusikan tentang representasi konsep patrilineal dalam rumah tradisional di Desa Julah, sebuah Desa Bali Aga di Bali. Di dalamnya, penulis membahas tentang formasi bangunan dan ruang luar dalam sebuah pekarangan rumah tinggal. Artikel ketujuh ditulis oleh Yohanes Kapistranus Sasong Payong yang menemukan bahwa tata cara elemen-elemen permukiman di Kampung Adat Lewohala, Flores, Nusa Tenggara Timur, Indonesia, diatur dan ditata menyerupai struktur dari tubuh manusia.
The idea of publishing Ruang-Space Journal First Special Edition was inspired by the celebration of the Faculty of Engineering and Department of Architecture of Udayana University’s Golden Anniversary in October 2015. The resulting Journal celebrates contributions within the academic spheres of both the Department and the Faculty. It represented the sincere desire to provide space for the dissemination of research findings, both theoretical and discursive. In this first special edition, Ruang - Space adopts ethnic settlement as its theme. This strategy is intended to consolidate the current research focus of the Department of Architecture over the next five years. Eight articles have been selected for inclusion.
The first article is by Alexander Cuthbert and Gusti Ayu Made Suartika. It is designed to situate the idea of ‘the vernacular’ emerging from the authors extensive involvement with architecture and human settlements over the last ten years. It pursues theoretical questions with singular research outcomes published in several books and articles, and suggests several methodologies useful to the analysis of vernacular environments. The second article is authored by Ni Ketut Agusintadewi which seeks to explore the determining factors that guide the unique spatial structure of Sasak settlements, one of many native settlements of Lombok Island. The third article is contributed by Ni Made Swanendri. Taking a case study of Timbrah, one of a Bali Aga settlements located in the Karangasem Regency, eastern part of Bali, as her locus of study, she concentrates her research on the investigation of the belief systems, house forms, the organization of the surrounding environment, and how these attributes have either evolved or revolutionized.
The fourth article is by Fabiola T. A. Kerong talking about the unique spatial formation of adat settlement of Desa Nggela (Nggela Village), a traditional village of Ende Regency in Flores Island of the Lesser Sunda Islands in Indonesia. The fifth article is by Mohammad Raditya Perdana. His research investigates the role of ritual penti in the organization of spaces in the settlement of Kampung Wae Rebo of Flores Island of the Indonesian Lesser Sunda Island. The sixth is by Ni Putu Suda Nurjani, discusses about the representation of patrileneal conception on the representation of home of Desa Julah, a Bali Aga settlement in Bali. Within her discussion, Suda also includes the formation of both buildings and spaces outside buildings within the housing compound. The seventh article is by Yohanes Kapistranus Sasong Payong, who discovers that the way of elements of settlement of Kampung Adat Lewohala have been laid out resembles the structure of our human body.
Downloads
The copyright of the received article shall be assigned to the journal as the publisher of the journal. The intended copyright includes the right to publish the article in various forms (including reprints). The journal maintains the publishing rights to the published articles.