Strategi Masyarakat Nelayan Kedonganan Menghadapi Kemiskinan

  • Purwadi Soeriadiredja Universitas Udayana

Abstract

Kemiskinan dan keterbelakangan masyarakat nelayan, serta kerusakan lingkungan pesisir dan laut merupakan dampak dari kebijakan pembangunan yang selama ini berorientasi ke daratan. Sekalipun pemerintah menggulirkan kebijakan modernisasi perikanan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan, namun hasil yang dicapai belum memuaskan. Secara umum nelayan masih terperosok dalam perangkap kerentanan sosial-ekonomi berkepanjangan. Kenyataan tersebut membuat perekonomian nelayan memprihatinkan. Kedonganan terletak di kawasan wisata dan menjadi tujuan wisata pantai dan kuliner, namun hal itu bukan jaminan bagi para nelayan dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Awalnya perkembangan di Kedonganan tanpa kendali sehingga menimbulkan banyak permasalahan di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan. Hal tersebut ditengarai akan menimbulkan ketidakharmonisan dan mencoreng citra objek wisata Kedonganan, bahkan pariwisata budaya Bali. Dengan berjalannya waktu, kini pantai Kedonganan berubah menjadi tujuan wisata pantai dan kuliner yang menarik. Hal tersebut tak lepas dari peran Desa Adat Kedonganan yang telah melibatkan masyarakat mulai dari perencanaan awal, pengelolaan dan evaluasi dengan tujuan meningkatkan perekonomian masyarakat, mempertahankan adat istiadat setempat dan pengelolaan yang berkelanjutan. Dalam hal ini bagaimana masyarakat Kedonganan dengan kearifanlokalnya menciptakan strategi dalam menghadapi salah satu permasalahan hidup mereka, yaitu kemiskinan, sehingga lambat laun terjadilah peningkatan ekonomi, sosial-budaya yang signifikan.Sebagai nelayan, bermacam resiko dari pekerjaan sudah biasa mereka hadapi dan terima dengan besar hati karena bagi mereka hidup adalah sebagai anugerah. Suatu hal yang mereka harapkan adalah terciptanya keselarasan dan keserasian antara kehidupan duniawi dan kehidupan dengan Sang Hyang Widi. Untuk itu hidup harus dilandasi dengan sikap pasrah dan menerima apa adanya. Namun bukan berarti harus tetap tinggal diam saja. Pengelolaan pantai Kedonganan berbasis masyarakat ini dijiwai oleh filosofi Tri Hita Karana, karenanya hubungan masyarakat dengan lingkungan (alam, spiritual dan antar manusia) dapat terjalin secara harmonis dan berkelanjutan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Kusnadi. 2002. Konflik Sosial Nelayan, Kemiskinan dan Perebutan Daya Perikanan. Yogyakarta: LKiS.

Rilus, A. Kinseng. 2014. Konflik Nelayan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Sucipta, Abdi Md. 2012. Pengelolaan Pantai Kedonganan Sebagai Daya Tarik Wisata Kuliner Berbasis Masyarakat di Desa Kedonganan, Media Bina Ilmiah, Volume 6, no. 6, Desember 2012, 24-28.

Widhianti, N.M.D. Safitri. 2005. Orientasi Nilai Budaya Masyarakat Nelayan di Kawasan Wisata Kedonganan, Kelurahan Kedonganan, Kabupaten Badung, Bali. Denpasar: Prodi Antropologi FSB UNUD.

Peraturan Menteri Perumahan Rakyat No. 15/Permen/M/2006. kelurahankedonganan.blogspot.co.id, Profil Kelurahan Kedonganan
www.lpdkedonganan.com, LPD Desa Adat
Published
2019-02-28
How to Cite
SOERIADIREDJA, Purwadi. Strategi Masyarakat Nelayan Kedonganan Menghadapi Kemiskinan. Pustaka : Jurnal Ilmu-Ilmu Budaya, [S.l.], v. 19, n. 1, p. 33-42, feb. 2019. ISSN 2528-7516. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/pustaka/article/view/61028>. Date accessed: 20 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/PJIIB.2019.v19.i01.p07.
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)