PENERIMAAN DIRI DIFABEL (DIFFERENT ABILITIES PEOPLE): STUDI TENTANG REMAJA TUNANETRA PEROLEHAN
Abstract
Difabel (Different abilities people) merupakan kata yang digunakan untuk memperhalus istilah penyandang cacat, dan salah satu bagian dari difabel ini ialah penyandang tunanetra. Tunanetra merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan kondisi individu dengan indera penglihatan yang tidak berfungsi sebagai saluran penerima informasi dalam kehidupan sehari-hari seperti orang awas (Somantri, 2006). Kondisi tunanetra berpengaruh pada aspek kehidupan individu yang salah satunya adalah aspek sosial dan emosional. Sebagian tunanetra pada akhirnya mampu untuk berdamai dan menerima kondisi yang dimiliki dan berusaha untuk mengembangkan diri. Penerimaan terhadap diri ini merupakan sikap individu yang mampu merasa puas terhadap diri sendiri, kualitas, serta bakat sendiri serta adanya pengakuan terhadap keterbatasan diri sendiri (Chaplin, 2011). Havighurst (dalam Hurlock, 2006) juga menyatakan bahwa menerima keadaan fisik dan menggunakan tubuh secara efektif merupakan salah satu tugas dalam perkembangan remaja. Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin mengetahui penerimaan diri remaja difabel dengan fokus tunanetra perolehan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Proses pengambilan data dilakukan dengan teknik wawancara dan observasi terhadap dua orang remaja tunanentra perolehan. Peneliti juga melakukan wawancara terhadap significant other remaja tunanetra untuk memperkuat data yang telah ada. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa proses penerimaan diri remaja tunanetra terjadi melalui tiga fase. Fase tersebut adalah fase awal, fase konflik, dan juga fase menerima. Dinamika yang terjadi berbeda pada setiap individu dan akan dibahas lebih detail sesuai dengan pengalaman hidup remaja tunanentra tersebut hingga mampu menerima kondisi diri.
Kata Kunci: penerimaan diri, difabel, tunanetra, perolehan.
Downloads
References
Aritama. (2010). Penerimaan diri adalah modal awal dari kesuksesan. Dipetik Agustus 3, 2016, dari http://aritama.student.fkip.uns.ac.id/penerimaan-diri-adalah-modal-awal-dari-kesuksesan/
Badan Pusat Statistik. (2013). Bali dalam angka 2013. Denpasar: Badan Pusat Statistik Provinsi bali.
Chaplin, J. P. (2011). Kamus lengkap psikologi. Jakarta: Rajawali Pers.
Fitriyah, C. (2012). Konsep diri pada remaja tunanetra di YPAB (yayasan pendidikan anak buta) Surabaya. Surabaya: Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel.
Germer, C. K. (2009). The mindful path to self compassion. USA: The Guilford Press.
Gunawan, I. (2013). Metode penelitian kualitatif teori & praktik. Jakarta: Bumi Aksara.
Handayani, M. M., Ratnawati, S., & Helmi, A. F. (1998). Efektivitas pelatihan pengenalan diri terhadap peningkatan penerimaan diri dan harga diri. Jurnal Psikologi , No.2, 47-55.
Hurlock, E. B. (2006). Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Jpnn - Jawa Pos National Network. (2012, April 11). Dipetik April 5, 2014, dari jpnn.com: http://www.jpnn.com/read/ 2012/04/11/123841/Penderita-Difabel-Capai-10-Juta-Jiwa-
Khusnia, S., & Rahayu, S. A. (2010). Hubungan antara dukungan sosial dan kepercayaan diri remaja tunanetra. Jurnal Penelitian Psikologi , Vol. 01 No. 01, 40-47.
Kubler Ross, E. (2008). On Life After Death Revised. USA: Celestial Arts.
Livneh, H., & Antonak, R. F. (2005). Psychosocial adaptation to chronic illness and disability: a primer for counselors. Journal of Counseling & Development , 83, 12-20.
Lukitasari, R. (2011). Penyesuaian diri remaja tunanetra perolehan. Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.
Mendrofa, D. (2016, Mei 10). Sikdam Hasim Memiliki Mata Baru. Dipetik Mei 2016, dari HTTP://WWW.FEMINA.CO.ID/TRUE-STORY/SIKDAM-HASIM-MEMILIKI-MATA-BARU
Moleong, L. J. (2004). Metode penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
MT. (2014, Januari 26). Wawancara pre-eliminary study . (SG, Pewawancara)
Murjoko, T. (2012, Mei 14). Anak tunanetra. Dipetik Januari 28, 2014, dari TriMurjoko.com: http://trimurjoko.blogspot.co.id/ 2012/05/artikel-tunanetra.html
Musfiroh, S. (2010). Koping stres pada difabel korban gempa bumi 27 Mei 2006. Surakarta: Universitas Muhammadiyah.
Pardede, D. E. (2012, Februari 24). Menjadi buta bukan akhir tapi awal menuju sukses. Dipetik April 20, 2013, dari Tribun Kaltim: http://kaltim.tribunnews.com/2012/02/24/menjadi-buta-bukan-akhir-tapi-awal-menuju-sukses
Poerwandari, E. K. (1998). Pendekatan kualitatif dalam penelitian psikologi. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Purnaningtyas, A. A. (2013). Penerimaan diri pada laki-laki dewasa penyandang disabilitas fisik karena kecelakaan. jurnal psikologi , Vol, 2 No. 1.
Puspitarini, M. (2013, Maret 5). Tunanetra, Yohana "X-factor" sering minder. Dipetik April 17, 2014, dari Okezonekampus: http://news.okezone.com/read/2013/03/05/373/771119/tuna-netra-yohana-x-factor-sering-minder
Putra, R. A. (2014). Hubungan antara penerimaan diri dengan penyesuaian diri pada remaja difabel. Surakarta: Universitas Muhammadiyah.
Ramadan, M. P. (2013). Hubungan antara penerimaan perkembangan fisik dengan kematangan emosi pada remaja awal. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Rigo. (2013, Februari 21). Simpang siur populasi disabilitas di Indonesia. Dipetik Februari 17, 2014, dari Kartunet News: http://www.kartunet.com/simpang-siur-populasi-disabilitas-di-indonesia-1295/
Sarwono, S. (2012). Psikologi remaja. Jakarta: Rajawali Pers.
Setyawati, Y. (2008). Problematika pembelajaran dan upaya pemberian layanan mahasiswa difabel di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Yogyakarta: Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Somantri, S. (2006). Psikologi anak luar biasa. Bandung: Refika Aditama.
Sumaryanto. (2011). Upaya pusat studi layanan difabel dalam membantu keberhasilan belajar mahasiswa tunanetra di UIN Sunan Kalijaga. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Taylor, S. E. (2009). Health psychology (seventh edition ed.). New York: McGraw-Hill.
Widodo, A. S., & Pratitis, N. T. (2013). Harga diri dan interaksi sosial ditinjau dari status sosial ekonomi orangtua. Persona, Jurnal Psikologi Indonesia , Vol. 2, 131 - 138.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).