Dinamika Pola Kepemimpinan Adat di Dusun Adat Karampuang Sulawesi Selatan
Abstract
This research discusses the dynamics of customary leadership patterns in the Karampuang customary hamlet of South Sulawesi and the impact of these dynamics. The problems that will be discussed in this research are (1) Why is there a dynamic of customary leadership patterns in Karampuang village (2) What is the impact of the dynamics of customary leadership patterns in Karampuang customary village. This research is a qualitative research using social change theory and leadership theory. as a basis for answering both problems. The results of this study reveal that the dynamics of customary leadership patterns in the Karampuang customary village are influenced by internal factors and external factors. The dynamics of customary leadership towards the community can be classified into several fields, namely the impact in the legal and environmental, economic, socio-cultural fields all of which have a beneficial impact on indigenous peoples; whereas the field of education is less profitable for indigenous peoples due to less motivation to demand higher education.
Downloads
References
Adnan, S. (2017). Kepemimpinan Masa Lalu Sulsel; Upaya Transformasi Dan Kehati-Hatian Pada Jejak-Jejak Kolonial. Mimikri, 3(1), 114-121.
Alting, H. (2011). Penguasaan Tanah Masyarakat Hukum Adat (Suatu Kajian terhadap Masyarakat Hukum Adat Ternate). Jurnal Dinamika Hukum, 11(1), 87-98.
Enembe, Y., Deeng, D., & Mawara, J. E. (2018). Kepemimpinan Kepala Suku Pada Suku Lani Di Desa Yowo Distrik Kembu Kabupaten Tolikara. Holistik, Journal of Social and Culture.
Fatimah, S. (2011). Kepemimpinan tradisional masyarakat Minangkabau pada masa pendudukan Jepang. Tingkap, 7(1).
Fatimah, S. (2012). Gender dalam komunitas masyarakat Minangkabau; Teori, praktek dan ruang lingkup kajian. Kafaah: Journal of Gender Studies, 2(1), 11-24.
Hamida, H., Ridha, M. R., & Jumadi, J. (2020). Masyarakat Adat Tangsa di Enrekang Sulawesi Selatan, 2004-2018. Chronologia, 2(1), 17-29.
Hijjang, P. (2014). Pasang dan Kepemimpinan Ammatoa: Memahami Kembali Sistem Kepemimpinan Tradisional Masyarakat Adat dalam Pengelolaan Sumberdaya Hutan di Kajang Sulawesi Selatan. Antropologi Indonesia.
Idrus, N. I. (2014). Antropologi feminis: Etnografi, relasi gender dan relativisme budaya di Indonesia. Antropologi Indonesia.
Jusniaty, J., & Sani, K. R. (2018). Pengelolaan Modal Sosial Masyarakat Dalam Perumusan Kebijakan Pemerintah Desa Di Kabupaten Sinjai. administrasita', 9(2), 89-100.
Katubi, K. (2004). Studi Bahasa Dan Jender: Sejarah Singkat, Ancangan, Dan Model Analisis. Jurnal Masyarakat dan Budaya, 6(1), 37-56.
Mustam, A. (2017). Budaya gender dalam masyarakat perspektif temporal ekologi dan sosial ekonomi. AL-MAIYYAH: Media Transformasi Gender dalam Paradigma Sosial Keagamaan, 10(2), 186-209.
Ramli, Y. M. (2012). Agama dalam Tentukur Antropologi Simbolik Clifford Geertz. International Journal of Islamic Thought, 1, 62.
Rosmaniar, R., & Misbahuddin, M. (2020). Tantangan Dakwah Dalam Tradisi Akkattere Pada Komunitas Ammatowa Kajang Dalam Kabupaten Bulukumba. Washiyah: Jurnal Kajian Dakwah dan Komunikasi, 1(2).
Soekanto, S., & Soemarjan, S. (1969). Sosiologi: suatu pengantar. Jajasan Penerbit Universitas Indonesia.
Zaini, N. (2014). Representasi Feminisme Liberal Dalam Sinetron: Analisis Semiotika Terhadap Sinetron Kita Nikah Yuk. Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik, 18(3), 123874.