KARAKTER MORFOLOGIS KACANG PEDANG (Canavalia gladiata (Jacq.) DC.: FABACEAE) DAN POTENSINYA SEBAGAI PAKAN TERNAK
KARAKTER MORFOLOGIS KACANG PEDANG (Canavalia gladiata (Jacq.) DC.: FABACEAE) DAN POTENSINYA SEBAGAI PAKAN TERNAK
Abstract
Indonesia memiliki berbagai jenis tumbuhan yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai pakan
ternak, salah satunya adalah kacang pedang (Canavalia gladiata (Jacq.) DC.). Kacang pedang adalah jenis
koro yang belum dimanfaatkan dengan optimal. Di Indonesia, bahkan dunia, belum banyak penelitian
yang menggali potensi kacang pedang sebagai pakan ternak, padahal pengembangannya sebagai pakan
ternak alternatif cukup menjanjikan. Untuk mengembangkan lebih lanjut, diperlukan kajian mengenai
karakteristik morfologis dari kacang pedang untuk mencegah ambiguitas taksonomik. Maka dari itu penelitian
ini bertujuan untuk mempelajari karakteristrik morfologis dari kacang pedang serta potensinya sebagai pakan
ternak. Penelitan dilakukan selama bulan Mei 2019 sampai Maret 2020. Biji mulai disemai pada bulan Mei
(sebagai bulan ke-1) dan dilakukan karakterisasi saat terdapat polong yang sudah matang pada bulan Maret
(bulan ke-10). Fase vegetatif berlangsung selama 4-5 bulan sebelum tumbuhan mulai mengeluarkan bunga
pertama. Fase generatif memiliki durasi yang bervariasi, terutama pada pematangan polong. Kematangan
polong berlangsung selama 5-6 bulan, bahkan lebih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kacang pedang
(Canavalia gladiata (Jacq.) DC.) memiliki karakteristik morfologis yang mencolok pada ukuran daun yang
besar, bunga berwarna putih yang harum, polong yang berukuran besar, serta biji yang berwarna merah.
Daun dan biji kacang pedang berpotensi untuk dikembangkan sebagai pakan ternak alternatif. Biji kacang
pedang mengandung berbagai senyawa nutrien unggulan sebagai pakan ternak.
Kata kunci: Canavalia, karakter morfologis, pakan alternatif, pakan hijauan