PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI WARU (Hibiscus tilliaceus L.) PASCA KLONING YANG DITANAM PADA TEKSTUR TANAH BERBEDA
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI WARU (Hibiscus tilliaceus L.) PASCA KLONING YANG DITANAM PADA TEKSTUR TANAH BERBEDA
Abstract
Sebuah percobaan telah dilaksanakan di Stasiun Penelitian Sesetan Denpasar selama 12 minggu yang
bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi waru (Hibiscus tilliaceus L.) pasca kloning yang
ditanam pada tekstur tanah berbeda. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri atas
lima perlakuan dan enam ulangan sehingga didapatkan 30 unit percobaan. Kelima perlakuan adalah A (lempung
berdebu
dengan
kadar
pasir 43,82%), B
(lempung berpasir
dengan kadar
pasir 63,43%), C
(lempung
berpasir
dengan
kadar
pasir
80,36%),
D
(pasir
dengan
kadar
pasir
88,22%),
dan
E
(pasir
dengan
kadar
pasir
90,98%).
Peubah
yang diamati yaitu diameter
batang, jumlah daun, jumlah cabang, luas daun per
pot,
tinggi
tanaman,
berat
kering
daun, batang, total hijauan,
akar, nisbah
berat kering
daun dengan
batang
dan
top root ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua perlakuan berpengaruh nyata (P<0,05)
terhadap diameter batang, tinggi tanaman, berat kering daun, batang, total hijauan, dan berat kering akar.
Tetapi berbeda tidak nyata terhadap jumlah daun, jumlah batang, nisbah berat kering daun dengan batang,
dan top root ratio. Diameter batang, jumlah cabang, jumlah daun, berat kering daun, total hijauan, akar
dan top root ratio tertinggi diperoleh pada perlakuan B (tekstur tanah lempung berpasir dengan kadar
pasir 63,43%). Hasil tertinggi terhadap luas daun, berat kering batang dan jumlah cabang diperoleh pada
perlakuan A (tekstur lempung berdebu dengan kadar pasir 43,82%), namun tidak berbeda nyata (P>0,05)
dengan perlakuan B. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tekstur tanah lempung berpasir dengan
kadar pasir 63,43% (perlakuan B) dapat menghasilkan pertumbuhan dan produksi waru (Hibiscus tilliaceus
L.) pasca kloning yang lebih baik daripada perlakuan lainnya.
Kata kunci: Hibiscus tilliaceus L., kloning, tekstur tanah