RESPON PRODUKSI RUMPUT BEDE (Brachiaria decumbens) AKIBAT PERLAKUAN HORMON DEKAMON PADA BERBAGAI FREKUENSI PENYEMPROTAN GANDASIL D
ESPON PRODUKSI RUMPUT BEDE (Brachiaria decumbens) AKIBAT PERLAKUAN HORMON DEKAMON PADA BERBAGAI FREKUENSI PENYEMPROTAN GANDASIL D
Abstract
Penelitian bertujuan untuk mengetahui respon produksi rumput Brachiaria decumbens akibat perlakuan
pemberian dekamon sebagai zat pengatur tumbuh pada berbagai frekuensi penyemprotan pupuk daun
gandasil. Penelitian berlangsung selama 4,5 bulan, bertempat di Balai Pembibitan Ternak dan Hijauan
Makanan Ternak (BPT-HMT) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Papua Barat, Kampung
Sumber Boga, Distrik Masni, Kabupaten Manokwari dan Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fapet
UNIPA Manokwari. Rancangan eksperimen yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan
dua perlakuan. Perlakuan dekamon (D) dengan 6 taraf yaitu D0 (tanpa pemberian), D1= 0,4 ml/250 ml air,
D2= 0,5 ml/250 ml air, D3=0,6 ml/250 ml air, D4=0,7 ml/250 ml air dan D5= 0,8 ml/250 ml air. Masingmasing
taraf perlakuan diulang 5 kali. Selanjutnya menggunakan 3 petak percobaan dengan ukuran 2,4 ×2 m2 /petak untuk perlakuan frekuensi penyemprotan pupuk daun dengan Gandasil D, masing-masing petak I (S0) untuk tanpa penyemprotan, petak II (S1) untuk penyemprotan 1 kali/minggu dan petak III (S2) untuk enyemprotan 2 kali/minggu. Data dianalisis secara statistik dengan analisis ragam dan perbedaan antara taraf perlakuan dianalisis dengan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dekamon sebagai zat pengatur tumbuh tidak berpengaruh terhadap produksi rumput bede, namun frekuensi penyemprotan pupuk daun 2 kali/minggu berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah tunas rumput bede pada dosis dekamon 0 ml dan 0,6 ml. Dosis dekamon yang tepat bagi produksi rumput bede adalah tanpa dekamon dengan frekuensi penyemprotan 2 kali/minggu.
Kata kunci: Brachiaria decumbens, produksi, dekamon, pupuk daun