POTENSI PEMANFAATAN LAHAN BEKAS TAMBANG YANG DITANAMI RUMPUT GAMBA (Andropogon gayanus) SEBAGAI AREAL PETERNAKAN
Abstract
Rumput gamba (Andropogon gayanus) merupakan salah satu tanaman makanan ternak yang memiliki produksi dan palatabilitas yang tinggi. Rumput ini juga dimanfaatkan sebagai tanaman untuk revegetasi di lahan bekas tambang di daerah selatan Australia. Penanaman rumput gamba di lahan bekas tambang atas anjuran peternak karena dianggap rumput ini pakan hijauan yang disukai ternak dengan produksi tinggi. Hal ini juga sesuai tujuan pemanfaatan akhir lahan bekas tambang setelah rehabilitasi yaitu sebagai areal peternakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi pemanfaatan lahan bekas tambang yang ditanami rumput sebagai areal peternakan. Metode penelitian dilakukan dengan cara survei lapangan, Perhitungan produksi hijauan kering didasarkan pada produksi hijauan segar per meter bujursangkar. Pengambilan sampel dilakukan pada areal waste rock dump dan tailing dump pada lahan bekas tambang dan padang penggembalaan alami di dekat lahan bekas tambang. Perhitungan kapasitas tampung areal lahan bekas tambang didasarkan pada rumus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rumput gamba dapat tumbuh dengan baik di lahan bekas tambang dengan persentase penutupan tanah berkisar antara 20-60%. Hal ini menunjukkan pemanfaatan rumput gamba sebagai penutup tanah pada areal lahan bekas tambang cukup efektif. Produksi bahan kering rumput gamba di lahan bekas tambang enam kali lebih tinggi (2465,30 ± 414,51 kg/ha) dibandingkan dengan dengan areal padang penggembalaan alami (425,46 ± 202,56 kg/ha). Kapasitas tampung di lahan bekas tambang juga jauh lebih tinggi (0,5-4 UT/ha) daripada pada padang penggembalaan alami (0,06-1 UT/ha). Tingginya produksi hijauan dan kapasitas tampung menunjukkan bahwa pemanfaatan lahan bekas tambang yang ditanami rumput gamba cukup potensial untuk pengembangan ternak ruminansia.
Kata kunci: tambang, gamba, rumput, kapasitas tampung, penutupan tanah