PENINGKATAN LINGKUP GERAK SENDI DAN FUNGSI LEHER MELALUI KOMBINASI TDN DAN TENS PADA KASUS MECHANICAL NECK PAIN
Abstract
Pendahuluan: Postur leher yang buruk terutama saat posisi statis berkepanjangan berdampak pada keluhan mechanical neck pain dan fungsional leher. Intervensi trigger point dry needling (TDN) memberikan manfaat dalam peningkatan kontrol nyeri, pengurangan ketegangan otot, normalisasi disfungsi aktivitas biokimia dan elektris pada motor end plate, serta mempercepat proses penyembuhan. TDN dapat menimbulkan post-needling soreness yang memicu ketidaknyamanan pasien. Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS) pada TDN diharapkan mampu mengurangi efek ini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas kombinasi intervensi TDN dan TENS terhadap lingkup gerak sendi dan fungsional leher pada kondisi mechanical neck pain.
Metode: Pre-posttest control group design digunakan dalam penelitian quasi eksperimental ini dengan jumlah subjek 22 orang dan dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok 1 diberi intervensi TDN + TENS dan Kelompok 2 hanya diberi intervensi TDN. Intervensi dilakukan 3 x seminggu untuk masing-masing subjek penelitian. Goniometer digunakan untuk mengukur lingkup gerak sendi (LGS) leher dan Neck Disability Index (NDI) digunakan untuk mengukur fungsional leher.
Hasil: Hasil uji paired t-test kelompok 1 atapun 2 diperoleh nilai p=0,001 untuk nilai LGS ataupun NDI. Berdasarkan hasil uji independent t-test diperoleh nilai p=0,001 untuk nilai LGS ataupun NDI.
Simpulan: Kombinasi intervensi TDN dan TENS lebih efektif daripada TDN saja dalam meningkatkan LGS dan fungsional leher pada kondisi mechanical neck pain.
Kata Kunci: trigger point dry needling, transcutaneous electrical nerve stimulation, lingkup gerak sendi, fungsional leher, mechanical neck pain