KORELASI ANTARA INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP ARKUS KAKI PADA SISWA KELAS 4-6 SD DI SDN 18 DANGIN PURI DENPASAR UTARA
Abstract
Pendahuluan: Berat badan berlebih merupakan kondisi yang dapat dialami oleh seluruh kalangan usia, termasuk usia anak sekolah 6-12 tahun. Bertambahnya berat badan akan meningkatkan tekanan pada telapak kaki sehingga menjadi datar atau disebut flat foot dan dapat menimbulkan dampak berkepanjangan bagi anak-anak.
Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional bersifat analitik yang dilakukan secara door-to-door di wilayah Denpasar Utara. Jumlah sampel penelitian yaitu 43 siswa dari total populasi sebanyak 44 siswa dikarenakan 1 siswa drop out. Variabel independen yang diukur yaitu IMT, sedangkan variabel dependen yaitu arkus kaki yang diukur dengan arch index. Variabel yang dikontrol dalam penelitian ini yaitu tingkatan kelas, serta variabel yang dapat mempengaruhi penelitian ini yaitu usia, jenis kelamin, penggunaan alas kaki yang diukur menggunakan kuisioner penggunaan alas kaki dalam 7 hari terakhir, serta aktivitas fisik yang diukur menggunakan kuisioner The Physical Activity Questionnaire for Older Children (PAQ-C).
Hasil: Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji hipotesis spearman’s rho. Diperoleh nilai p sebesar 0,1 (p>0,05) dan didapatkan prevalensi paling tinggi pada IMT normal dan arkus kaki low arch yaitu masing-masing sebesar 24 orang (56%) dan 22 orang (51%).
Simpulan: Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat korelasi antara IMT dengan arkus kaki pada siswa kelas 4-6 SD di SDN 18 Dangin Puri Denpasar Utara. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti memprediksi penelitian ini dipengaruhi oleh situasi dan kondisi ketika penelitian akibat pandemi COVID-19.
Kata Kunci: kaki datar, arkus kaki, indeks massa tubuh, siswa sekolah dasar