POSTUR KERJA DENGAN KEJADIAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS PADA PERAJIN TANAH LIAT
Abstract
Pendahuluan: Tuntutan tugas di tempat kerja khususnya pada sektor industri, mengharuskan pekerja untuk bekerja dalam kondisi yang buruk dan dilakukan secara berulang. Hampir 60-70% perajin tanah liat menggunakan tenaga fisik dan sekitar 80% pada proses pembentukan dilakukan dalam posisi duduk. Aktivitas ini diidentifikasi memiliki risiko yang besar memicu timbulnya keluhan musculoskeletal. Posisi tidak alamiah tubuh ketika bekerja seperti punggung yang cenderung membungkuk dan posisi tubuh menjauhi pusat gravitasi tubuh dapat meningkatkan risiko munculnya keluhan pada otot dan tulang atau sering disebut musculoskeletal disorders (MSDs). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara postur kerja dengan kejadian MSDs pada perajin tanah liat di Desa Pejaten, Tabanan.
Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional dengan desain observasional analitik. Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 52 orang berdasarakan hasil kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara, untuk mengetahui tingkat keluhan musculoskeletal responden menggunakan kuisioner Nordic Body Maps (NBM) dan risiko postur kerja menggunakan analisa Rapid Entire Body Assessment (REBA).
Hasil: Uji hipotesis yang digunakan adalah Somer’s D untuk mengalisa hubungan postur kerja dengan MSDs. Diperoleh nilai p=0,021 atau p<0,05.
Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara postur kerja dengan keluhan musculoskeletal pada perajin tanah liat di Desa Pejaten Tabanan.
Kata Kunci: postur kerja, musculoskeletal disorder, perajin tanah liat