HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI BAWAH DENGAN RISIKO JATUH PADA LANJUT USIA DI DESA DAUH PURI KLOD, DENPASAR BARAT
Abstract
Pendahuluan: Jumlah penduduk di Indonesia cukup padat, termasuk jumlah lansia yang akan terus meningkat. Tahun 2020 saja diprediksi jumlah lansia akan mencapai 27,08 juta dan akan terus meningkat setiap tahunnya. Pada lansia terjadi proses penurunan kemampuan fungsi organ dan sistem tubuh yang bersifat fisiologis yang merupakan akibat dari proses penuaan. Salah satu perubahan akibat penuaan adalah menurunnya kekuatan otot tungkai bawah yang akan menimbulkan dampak negatif seperti meningkatkan risiko jatuh. Penelitian ini bertujuan untuk apakah terdapat hubungan antara kekuatan otot tungkai bawah dengan risiko jatuh pada lansia.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional yang dilakukan pada bulan Februari 2021. Sampel penelitian adalah orang lansia di Desa Dauh Puri Klod, Denpasar Barat dengan jumlah 65 sampel yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Peneliti melakukan anamnesis dan pemeriksaan sesuai kriteria inklusi dan eksklusi, lalu mengukur kekuatan otot tungkai bawah menggunakan Leg dynamometer dan risiko jatuh menggunakan Tinetti balance and gait evaluation.
Hasil: Analisis yang digunakan adalah analisis bivariat dengan uji Chi-square. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan (p=0,000), antara kekuatan otot tungkai bawah dengan risiko jatuh pada lanjut usia di Desa Dauh Puri Klod, Denpasar Barat.
Simpulan: Dapat disimpulkam bahwa terdapat hubungan antara kekuatan otot tungkai bawah dengan risiko jatuh pada lansia di Desa Dauh Puri Klod, Denpasar Barat.
Kata Kunci: kekuatan tungkai bawah, risiko jatuh, lansia