Analisa Indeks Massa Tubuh dan Fleksibilitas Otot Hamstring Lansia di Sesetan: Studi Observasional
Abstract
Pendahuluan: Seiring bertambahnya usia, fleksibilitas otot mengalami penurunan yang memiliki peran dalam menjaga stabilitas postur tubuh dan pergerakan yang penting dalam kaitannya dengan Aktivitas Kehidupan Sehari-hari (AKS) pada lansia. Penurunan fleksibilitas otot juga dapat mengakibatkan keterbatasan fisik yang berdampak pada produktivitas, kualitas hidup, dan kebahagiaan lansia. Salah satu faktor yang memengaruhi fleksibilitas otot adalah Indeks Massa Tubuh (IMT). Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai hubungan antara IMT dan fleksibilitas otot hamstring pada lansia.
Metode: Ringkasan metode penelitian menjelaskan desain penelitian yang digunakan. Rancangan penelitian ini merupakan studi potong lintang (cross-sectional) yang dilakukan pada bulan April 2021. Populasi penelitian melibatkan seluruh lansia di Banjar Alas Arum Sesetan Denpasar, dan sampel dipilih dengan metode pengambilan sampel keseluruhan (whole sampling). Sebanyak 57 sampel penelitian memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. IMT diukur dengan mengukur berat badan dan tinggi badan partisipan, dan kemudian dihitung dengan rumus IMT. Fleksibilitas otot hamstring diukur dengan Chair Sit and Reach Test. Data dianalisis menggunakan perangkat lunak komputer, dengan uji chi-square test untuk menilai hubungan antara IMT dan fleksibilitas otot hamstring.
Hasil: Hasil analisis hubungan antara IMT dan fleksibilitas hamstring pada lansia dengan uji chi-square test menunjukkan hasil p=0,000 (p<0,05), menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara IMT dan fleksibilitas hamstring.
Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara IMT dan fleksibilitas otot hamstring pada lansia di Banjar Alas Arum Sesetan Denpasar.
Kata Kunci: indeks massa tubuh, fleksibilitas hamstring, lansia