Kejadian Delay Development pada Anak dengan Stunting di Kecamatan Prambanan
Abstract
Pendahuluan: Malnutrisi pada anak stunting dapat menyebabkan gangguan perkembangan saraf yang mengakibatkan delay development. Pendataan terkait anak stunting telah dilakukan oleh pemerintah, tetapi data terkait terjadinya delay development pada anak dengan stunting belum tersedia.
Metode: Desain penelitian ini adalah deskriptif observasional, dengan populasi yaitu anak stunting di Kecamatan Prambanan berdasarkan data Laporan Stunting Tahun 2022 Poli Gizi Puskesmas Pariwisata Prambanan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara screening tumbuh kembang anak menggunakan skala Denver Development Screening Test II (DDST II). Pada DDST II terdapat 4 kategori penilaian yaitu personal sosial, motorik halus, bahasa, dan motorik kasar, dengan hasil akhir berupa pernyataan kesimpulan yaitu normal development, suspect, abnormal.
Hasil: Dari total responden yang berjumlah 199 anak dengan rata-rata berusia 3,3 tahun (SD±1,0643) didapatkan hasil screening DDST II berupa normal development sebanyak 161 anak (80,9%) dan yang mengalami delay development sebanyak 38 anak (19,1%) terbagi menjadi 23 anak suspect dan 15 anak abnormal. Delay development terbanyak ditemukan pada kategori personal sosial sebanyak 24 anak. Sedangkan untuk usia anak stunting yang mengalami delay terbanyak pada rentang 2-4 tahun.
Simpulan: Stunting dikaitkan dengan kejadian delay development, ditemukan signifikan pada kategori usia 2-4 tahun pada kategori personal sosial.
Kata Kunci: delay development, stunting