Pengaruh Variasi Temperatur dan Putaran Pada Proses Partial Hydrogenation Biodiesel Minyak Jelantah Terhadap Stabilitas Oksidasi

  • M. R. Ridho
  • I K. G. Wirawan
  • A. Ghurri

Abstrak

Abstrak
Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang dapat digunakan pada mesin diesel karena keduanya mempunyai sifat fisik
dan kimia yang hampir sama. Selain itu biodiesel bersifat biodegrabilitas, tidak beracun, tidak mengandung belerang dan
apabila dicampur dengan bahan bakar solar dapat mengurangi emisi gas buang dari hasil pembakaran. Biodiesel yang
diproduksi memiliki persyaratan sebelum digunakan salah satu persyaratan tersebut adalah stabilitas oksidasi. Stabilitas
oksidasi merupakan salah satu kriteria penting pada kualitas bahan bakar sebagai bahan bakar yang mengandung oksigen,
stabilitas biodiesel lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar solar. Stabilitas oksidasi dipengaruhi oleh jumlah ikatan
tak jenuh yang terdapat dalam struktur penyusun biodiesel. Ikatan tak jenuh terbagi lagi menjadi ikatan tak jenuh tunggal dan
ikatan tak jenuh ganda. Biodiesel dengan kandungan ikatan tak jenuh ganda yang tinggi akan membuat stabilitas oksidasi
rendah. Pada penelitian ini proses partial hydrogenation digunakan untuk memutuskan ikatan rangkap yang ada pada
biodiesel sehingga mendapatkan nilai stabilitas oksidasi yang baik dengan memvariasikan temperatur 70oC, 80oC, dan 90oC
dengan putaran 250 rpm, 500 rpm, dan 750 rpm. Partial hydrogenation dapat meningkatkan nilai stabilitas oksidasi pada
biodiesel, dimana sebelum dilakukan proses partial hydrogenation nilai stabilitas oksidasi sebesar 6 menit sedangkan setelah
dilakukan proses partial hydrogenation nilai stabilitas oksidasi mengalami pengingkatan. Nilai stabilitas oksidasi yang paling
optimal setelah dilakukan proses partial hydrogenation yaitu pada variasi temperatur 70oC dengan putaran 750 rpm nilai
stabilitas oksidasi yang didapatkan sebesar 81 menit. Akan tetapi nilai stabilitas oksidasi yang didapatkan belum memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan oleh SNI 2015 yaitu sebesar 480 menit
Kata kunci: Biodiesel, Stabilitas Oksidasi, Partial Hydrogenation


Abstract
Biodiesel is an alternative fuel that can be used in diesel engines because both have almost the same physical and chemical
properties. In addition, biodiesel is biodegradable, non-toxic, does not contain sulfur and when mixed with diesel fuel can
reduce exhaust emissions from combustion.Biodiesel produced has requirements before used one of these requirements is
oxidation stability. Oxidation stability is one of the important criteria for fuel quality as a fuel containing oxygen, biodiesel
stability is lower compared to diesel fuel. Oxidation stability is influenced by the number of unsaturated bonds found in the
structure of biodiesel. Unsaturated bonds are subdivided into monounsaturated esters and polyunsaturated esters. Biodiesel
with high polyunsaturated ester content will make oxidation stability low. In this research partial hydrogenation procces is
used to obtain good oxidation stability results by varying the temperature 70oC, 80oC, and 90oC with rotation 250 rpm, 500
rpm, and 750 rpm. Partial hydrogenation can increase the value of oxidation stability in biodiesel, where before the partial
hydrogenation process is carried out the oxidation stability value is 6 minutes whereas after the partial hydrogenation
process is carried out the oxidation stability value increases. The most optimal oxidation stability value after the partial
hydrogenation process is done at a temperature variation of 70oC with a rotation of 750 rpm oxidation stability value
obtained is 81 minutes. However, the oxidation stability value obtained did not meet the requirements set by SNI 2015 that is
480 minutes.
Keywords: Biodiesel, Oxidation Stability, Partial Hydrogenation

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2020-07-01
##submission.howToCite##
RIDHO, M. R.; WIRAWAN, I K. G.; GHURRI, A.. Pengaruh Variasi Temperatur dan Putaran Pada Proses Partial Hydrogenation Biodiesel Minyak Jelantah Terhadap Stabilitas Oksidasi. Teknik Desain Mekanika, [S.l.], v. 9, n. 3, july 2020. ISSN 2302-5182. Tersedia pada: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/mekanika/article/view/64015>. Tanggal Akses: 25 apr. 2024