Studi Pengaruh Temperatur Pirolisis Fixed Bed Terhadap Campuran Limbah Plastik Polyethylene Terephthalate, Polystyrene, dan Low Density Polyethylene

  • Stanislaus Hans Wardoyo
  • I Nyoman Suprapta Winaya
  • Ketut Astawa

Abstrak

Abstrak


Limbah plastik dan juga ketersediaan energi merupakan keprihatinan bersama dewasa ini. Salah satu cara mengatasinya adalah dengan memanfaatkan teknologi pirolisis. Pirolisis sendiri dapat mengkonversi bahan bakar padat menjadi minyak kondensat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur pirolisis fixed bed terhadap kesetimbangan massa hasil, laju konversi bahan bakar, dan waktu tetes awal pada campuran limbah plastik polyethylene terephthalate (PET), polystyrene (PS), dan low density polyethylene (LDPE). Variasi temperatur proses yang digunakan adalah 350°C, 450°C, 550°C, dan 650°C. Untuk memaksimalkan hasil, proses pirolisis dilakukan dengan keadaan tanpa oksigen dan menggunakan katalis sebagai bed yaitu pasir silika. Dari penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa hasil minyak kondensat terbanyak pada temperatur 650°C. Untuk laju konversi bahan bakarnya, semakin tinggi temperatur proses pirolisis fixed bed maka nilai laju konversi bahan bakarnya juga semakin besar. Sedangkan untuk waktu tetes awal dari minyak kondensat, semakin tinggi temperatur proses pirolisis fixed bed maka waktu tetes awal dari minyak kondensat juga semakin cepat. Kata Kunci: Pirolisis, Fixed Bed, Sampah Plastik, Minyak Kondensat, Pasir Silika


Abstract


Plastic waste and also energy reserve are a common concern today. One way to overcome this problems are by utilizing pyrolysis technology. Pyrolysis itself can convert solid fuels into condensate oil. This study aims to determine the effect of fixed bed pyrolysis temperature on yield mass balance, fuel conversion rate, and initial drop time in a mixture plastic waste of polyethylene terephthalate (PET), polystyrene (PS), and low density polyethylene (LDPE). The process temperature variations used are 350°C, 450°C, 550°C, and 650°C. To maximize yield, the pyrolysis process is carried out in an oxygenfree state and uses a catalyst as a bed, silica sand. From the research conducted it was found that the most condensate oil yields at a temperature of 650°C. For the fuel conversion rate, the higher the temperature of the fixed bed pyrolysis process, the value of the fuel conversion rate is also greater. Whereas for the initial drops of condensate oil, the higher the temperature of the fixed bed pyrolysis process, the initial drops of condensate oil are also faster. Keywords: Pyrolysis, Fixed Bed, Plastic Waste, Condensate Oil, Silica Sand

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2019-10-01
##submission.howToCite##
WARDOYO, Stanislaus Hans; SUPRAPTA WINAYA, I Nyoman; ASTAWA, Ketut. Studi Pengaruh Temperatur Pirolisis Fixed Bed Terhadap Campuran Limbah Plastik Polyethylene Terephthalate, Polystyrene, dan Low Density Polyethylene. Teknik Desain Mekanika, [S.l.], v. 8, n. 4, oct. 2019. ISSN 2302-5182. Tersedia pada: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/mekanika/article/view/61666>. Tanggal Akses: 22 nov. 2024

##plugins.generic.recommendByAuthor.heading##

<< < 1 2 3 4 5 6 7 8 > >>